Kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2021 naik 31 persen
Minggu, 2 Januari 2022 14:57 WIB
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. ANTARA/HO-Humas Polri
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2021 naik sebesar 31 persen jika dibandingkan operasi yang sama pada 2020.
"Tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibandingkan Operasi Lilin 2020," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Selama Operasi Lilin 2021 yang digelar sejak 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Polri mencatat 772 kecelakaan lalu lintas hingga hari kesembilan. Sementara, Operasi Lilin 2020 angka kecelakaan hanya 529 kejadian.
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas meningkat 31 persen, namun angka kematian karena kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen.
Pada Operasi Lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara, Operasi Lilin 2021 terdapat 74 orang meninggal dunia.
"Angka luka berat pada Operasi Lilin 2021 dan Operasi Lilin 2020 sama yaitu 74 orang," papar Brigjen Ahmad Ramadhan.
Selain itu, angka kecelakaan luka ringan pada Operasi Lilin 2021 juga mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan operasi Lilin 2020. Pada Operasi lilin 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan Operasi Lilin 2020 ada 1.091 orang.
Kemudian, untuk angka pelanggaran lalu lintas sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan tilang. Angka tersebut meningkat sebesar 58 persen dibanding Operasi Lilin 2020 yakni 3.768 kendaraan ditilang.
Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada Operasi Lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada Operasi Lilin 2020 hanya 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.
Untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Dari lima kejahatan yang menonjol, kasus pencurian dengan pemberatan paling meningkat.
"Ada 603 kasus pencurian dengan pemberatan, sedangkan pada Operasi Lilin 2020 hanya 545 kasus," ucap dia.
Tidak hanya itu, Ramadhan mengatakan kasus kejahatan narkotika, penggelapan dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara, kasus pencurian kendaraan motor sama dengan sebelumnya.
Terakhir, untuk volume arus lalu lintas di empat gerbang tol keluar masuk Jakarta yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi Utama dan Cikupa Utama, tercatat tertinggi terjadi pada Minggu (26/12) 2021 yaitu 307.695 kendaraan.
"Selama sembilan hari pelaksanaan Operasi lilin 2021, tercatat sebanyak 2.139.131 kendaraan melewati empat gerbang tol utama," ujarnya.
"Tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibandingkan Operasi Lilin 2020," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Selama Operasi Lilin 2021 yang digelar sejak 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Polri mencatat 772 kecelakaan lalu lintas hingga hari kesembilan. Sementara, Operasi Lilin 2020 angka kecelakaan hanya 529 kejadian.
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas meningkat 31 persen, namun angka kematian karena kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen.
Pada Operasi Lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara, Operasi Lilin 2021 terdapat 74 orang meninggal dunia.
"Angka luka berat pada Operasi Lilin 2021 dan Operasi Lilin 2020 sama yaitu 74 orang," papar Brigjen Ahmad Ramadhan.
Selain itu, angka kecelakaan luka ringan pada Operasi Lilin 2021 juga mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan operasi Lilin 2020. Pada Operasi lilin 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan Operasi Lilin 2020 ada 1.091 orang.
Kemudian, untuk angka pelanggaran lalu lintas sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan tilang. Angka tersebut meningkat sebesar 58 persen dibanding Operasi Lilin 2020 yakni 3.768 kendaraan ditilang.
Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada Operasi Lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada Operasi Lilin 2020 hanya 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.
Untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Dari lima kejahatan yang menonjol, kasus pencurian dengan pemberatan paling meningkat.
"Ada 603 kasus pencurian dengan pemberatan, sedangkan pada Operasi Lilin 2020 hanya 545 kasus," ucap dia.
Tidak hanya itu, Ramadhan mengatakan kasus kejahatan narkotika, penggelapan dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara, kasus pencurian kendaraan motor sama dengan sebelumnya.
Terakhir, untuk volume arus lalu lintas di empat gerbang tol keluar masuk Jakarta yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi Utama dan Cikupa Utama, tercatat tertinggi terjadi pada Minggu (26/12) 2021 yaitu 307.695 kendaraan.
"Selama sembilan hari pelaksanaan Operasi lilin 2021, tercatat sebanyak 2.139.131 kendaraan melewati empat gerbang tol utama," ujarnya.
Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mahasiswa Unsoed manfaatkan limbah tempe jadi lilin aromaterapi atasi hipertensi
30 September 2023 22:54 WIB, 2023
Polda Jateng siagakan 17.670 personel untuk Natal dan Tahun Baru 2023
22 December 2022 14:24 WIB, 2022
Jasa Raharja dan Korlantas Polri gelar Survei Kesiapan Operasi Lilin Candi 2022
30 November 2022 18:44 WIB, 2022
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB