BPBD Jepara catat ada lima rumah roboh selama Januari
Sabtu, 15 Januari 2022 14:57 WIB
Rumah roboh di Desa Semat, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akibat terjangan angin kencang. ANTARA/HO-BPBD Jepara.
Jepara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencatat selama dua pekan terakhir terdapat lima kasus rumah roboh akibat angin kencang dan kondisi rumah yang sudah rapuh.
"Dari lima kasus rumah roboh tersebut, dua di antaranya roboh akibat diterjang angin kencang dan curah hujan tinggi, sedangkan tiga kasus lainnya karena kondisi bangunan rumah yang sudah lapuk," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Sabtu.
Ia menyebutkan kasus rumah roboh pertama kali terjadi pada Minggu (2/1) di Desa Kaliaman, Kecamatan Kembang, Jepara. Robohnya rumah milik Ahmad Sodiku tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni sedang berada di luar rumah.
Rumah roboh akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk menimpa rumah Nuryadi, warga Desa Mindahan Kidul, Kecamatan Batealit pada Senin (3/1) sore ketika turun hujan disertai angin, sedangkan pada Jumat (14/1) rumah milik Sumarno di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan roboh karena kondisi bangunan sudah lapuk.
Rumah roboh akibat angin kencang atau puting beliung, terjadi pada Kamis (13/1), pukul 14.00 WIB, menimpa rumah Nuryati di Desa Semat, Kecamatan Tahunan. Akibat peristiwa tersebut, pemilik rumah mengalami luka robek di bagian kepala.
Peristiwa tersebut, diawali turun hujan lebat disertai angin kencang pada Kamis (13/1), pukul 17.15 WIB. Akibat tiupan angin kencang tersebut, rumah Nuryati ambruk total dan melukai pemilik rumah yang kebetulan berada di dalam rumah.
Curah hujan tinggi mengakibatkan fondasi rumah milik Yulianto, warga Desa Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara pada Rabu (12/1), pukul 12.30 WIB tidak kuat menahan air yang meresap ke dalam tanah dan juga letak rumah yang berada di tepi sungai.
Akibatnya, rumah warga Kelurahan Bapangan tersebut, mengalami kerusakan cukup parah pada bagian kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Korban rumah roboh diusulkan mendapatkan bantuan dengan warga Jepara lainnya yang tertimpa musibah, seperti tersambar petir atau sebab lain, sedangkan bantuan yang langsung diserahkan kepada korban rumah roboh berupa logistik makanan, serta ada pula bantuan dari Dinas Sosial maupun PMI Jepara untuk meringankan beban mereka.
BPBD Jepara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan cuaca seperti sekarang ini, terutama yang berada di daerah rawan bencana alam.
"Dari lima kasus rumah roboh tersebut, dua di antaranya roboh akibat diterjang angin kencang dan curah hujan tinggi, sedangkan tiga kasus lainnya karena kondisi bangunan rumah yang sudah lapuk," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Sabtu.
Ia menyebutkan kasus rumah roboh pertama kali terjadi pada Minggu (2/1) di Desa Kaliaman, Kecamatan Kembang, Jepara. Robohnya rumah milik Ahmad Sodiku tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni sedang berada di luar rumah.
Rumah roboh akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk menimpa rumah Nuryadi, warga Desa Mindahan Kidul, Kecamatan Batealit pada Senin (3/1) sore ketika turun hujan disertai angin, sedangkan pada Jumat (14/1) rumah milik Sumarno di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan roboh karena kondisi bangunan sudah lapuk.
Rumah roboh akibat angin kencang atau puting beliung, terjadi pada Kamis (13/1), pukul 14.00 WIB, menimpa rumah Nuryati di Desa Semat, Kecamatan Tahunan. Akibat peristiwa tersebut, pemilik rumah mengalami luka robek di bagian kepala.
Peristiwa tersebut, diawali turun hujan lebat disertai angin kencang pada Kamis (13/1), pukul 17.15 WIB. Akibat tiupan angin kencang tersebut, rumah Nuryati ambruk total dan melukai pemilik rumah yang kebetulan berada di dalam rumah.
Curah hujan tinggi mengakibatkan fondasi rumah milik Yulianto, warga Desa Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara pada Rabu (12/1), pukul 12.30 WIB tidak kuat menahan air yang meresap ke dalam tanah dan juga letak rumah yang berada di tepi sungai.
Akibatnya, rumah warga Kelurahan Bapangan tersebut, mengalami kerusakan cukup parah pada bagian kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Korban rumah roboh diusulkan mendapatkan bantuan dengan warga Jepara lainnya yang tertimpa musibah, seperti tersambar petir atau sebab lain, sedangkan bantuan yang langsung diserahkan kepada korban rumah roboh berupa logistik makanan, serta ada pula bantuan dari Dinas Sosial maupun PMI Jepara untuk meringankan beban mereka.
BPBD Jepara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan cuaca seperti sekarang ini, terutama yang berada di daerah rawan bencana alam.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024