Magelang (ANTARA) -
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen bakal melibatkan banyak pekerja lokal di sekitar lokasi proyek untuk efisiensi waktu dan biaya mobilisasi, sekaligus pemberdayaan warga setempat.

"Pekerja yang nantinya dibutuhkan meliputi pekerja lepas, pekerja harian atau mereka yang mempunyai keahlian khusus," kata Administrator Teknik PT Jasamarga Yogyakarta-Bawen Arifin Dian Wardhanto saat kegiatan Konsultasi Publik Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pelibatan pekerja lokal akan menjadi ranah kontraktor pemenang proyek, dengan kriteria pekerja yang ditentukan oleh kontraktor sebagai pengguna sehingga komunikasi antara warga dan pemerintah desa mutlak diperlukan.

"Perangkat desa nantinya bisa menginventarisasi, siapa saja warganya yang bisa masuk dalam kriteria pekerja," ujarnya.

Baca juga: Bupati sebut Tol Semarang-Yogyakarta dukung pengembangan ekonomi Temanggung

Terkait dengan kuota pekerja lokal yang dibutuhkan pada pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Arifin menyebut hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi pekerja berbeda-beda, tergantung kondisi jenis pekerjaan yang dikerjakan.

"Kalau untuk jumlah tentu banyak karena saat pembangunan melibatkan berbagai pihak, termasuk suplier. Ada pekerjaan timbunan tanah, pekerjaan struktur beton, pekerjaan 'rigid pavement', dan sebagainya," katanya.

Menurut dia, semua ini memerlukan material lokal dalam jumlah besar yang memenuhi spesifikasi.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Muhammad Fajri Nuqman menambahkan pelibatan pekerja lokal itu dilakukan di hampir seluruh proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Warga lokal bisa menjadi pekerja asalkan mempunyai keterampilan tertentu sesuai syarat. Yang jadi perhatian karena ada dampak COVID-19, maka masyarakat yang terdampak diberi manfaat dari pembangunan jalan tol," ujarnya.

Baca juga: Bank Jateng biayai Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA