Solo (ANTARA) - Bulog Kota Surakarta siap mengoperasikan "modern rice milling plant" (MRMP) atau sentra penggilingan padi modern di Karangmalang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

MRMP atau satu komplek sentra penggilingan padi modern di Masaran Kabupaten Sragen tersebut pada masa uji coba mesin beroperasi mulai dari proses pengeringan gabah kering panen hingga menjadi beras yang stok siap salur atau jual, kata Pimpinan Cabang Bulog Kota Surakarta Sri Muniati di Solo, Selasa.

"Pembangunan sentra penggilingan padi modern atau MRMP yang siap beroperasi di Jateng ada dua yakni Masaran Sragen dan Kendal. Sedangkan ada satu lagi, di Jawa Barat yakni Subang yang juga sudah siap beroperasi," katanya.

Menurut dia, sentra penggilingan padi modern di Masaran Kabupaten Sragen dengan kapasitas penyimpanan 6.000 ton gabah kering giling (GKG).

Pada MRMP tersebut, kata dia, dapat dimulai proses pengeringan dari gabah kering panen (GKP) dengan kapasitas 120 ton per hari yang dikeringkan menjadi GKG. Gabah kemudian dimasukkan ketiga tempat dengan kapasitas 2.000 ton yang kemudian proses menjadi beras hingga stok siap salur atau jual.

Bulog Kota Surakarta pada  pengadaan gabah tahap pertama melalui program pengadaan jangka panjang bertarget (PPJPB). untuk semester I mulai Januari-Juni 2022 sebanyak 7.500 ton setara beras.

Sejumlah mitra kerja dalam kegiatan pengadaan gabah, di Bulog wilayah Solo Raya ini, menyambut cukup antusias dan hingga akhir Desember 2021 sebanyak 17 mitra kerja sudah melakukan kontrak kerja sesuai dengan yang ditargetkan.

Baca juga: Peringati Hari Gizi, Bulog Peduli bantu Ponpes Balita di Sukoharjo

Dia mengatakan Bulog Surakarta pada periode 2021 sudah melakukan penjualan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yakni program penyaluran cadangan beras pemerintah dengan stok kualitas medium sekitar 87 persen dari target penjualan.

"Hal itu, menjadi semangat bagi kami agar pada 2022 ini, pengadaan serapan lebih banyak karena di gudang Bulog Surakarta cukup memadahi untuk menampung stok pangan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh usaha di Solo Raya dapat bekerja sama untuk menyukseskan program pemerintah dalam cadangan beras pemerintah melalui jalur Public Service Obligation (PSO).

"Stok beras di Bulog Surakarta hingga saat ini, sebanyak 5.600 ton setara beras. Stok barang ini, untuk cadangan stabilisasi, pasokan, dan harga beras, termasuk untuk cadangan beras pemerintah (CBP)," katanya.

Selain itu, Bulog Surakarta sudah mengembangkan bisnis layanan online melalui ipanganan.com bekerja sama dengan Send Elogistics Indonesia (SSI) dan bisa dibuka melalui aplikasi Shopee kemudian masuk ke store ipanganan.com bisa memilih kota tujuan yaitu Solo. Hal ini, bisa menjangkau sampai jarak dengan radius 40 kilometer.

Hal ini, menjadi alternatif belanja yang kekinian bisa juga untuk membangun ibu rumah tangga untuk mendapatkan beras yang berkualitas dengan harga terjangkau dan bebas ongkos kirim. Lokasinya ada di Gudang Bulog Ngabenan Kartasura Sukoharjo. 

Baca juga: Bulog gelontorkan 5,34 ton beras fortifikasi untuk tangani tengkes di Kendal
Baca juga: Bulog: Tiga tahun berturut Indonesia tak impor beras