Pertagas Niaga mulai kenalkan produk CNG ke Solo
Rabu, 13 April 2022 18:35 WIB
Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Rabu (13/4/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pertagas Niaga mulai mengenalkan produk compressed natural gas (CNG) ke Solo kepada kelompok rumah tangga dan industri kecil sebagai alternatif lain dari elpiji tabung.
"CNG ini untuk penjaringan gas kota. Pada tahap awal kami ambil percontohan di daerah Sumber (Kecamatan Banjarsari)," kata Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin di Solo, Rabu.
Selanjutnya, segmentasi lain yang akan disasar yakni industri kecil di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Pengembangan untuk industri juga akan dilakukan di berbagai daerah di Solo Raya.
"Namun tahap awal adalah perumahan jaringan kota di Sumber dulu, ini baru pertama kalinya masuk ke Solo," katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya Solo karena jaraknya cukup dekat dengan sumur gas milik Pertagas Niaga di wilayah Blora.
"Oleh karena itu, diharapkan penggunaan energi alternatif lebih masif di Solo. Untuk fasilitasnya, (gas) dibawa dari Blora pakai isotank, misalnya di Sumber kami taruh di depan klaster perumahan, ke dalam kami menggunakan pipa-pipa," katanya.
Baca juga: Semburan lumpur di Blora, Pertagas: Itu pembersihan pipa gas
Pada tahap awal ini pihaknya sudah melakukan survei kepada sekitar 400 rumah tangga. Meski demikian, belum tentu seluruhnya bersedia dengan pemasangan pipa gas tersebut.
"Walaupun nanti dapat 100 tetap kami mulai, tergantung masyarakat juga," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertagas Niaga Bambang Saputra mengatakan dengan menggunakan CNG maka bisa meminimalisasi risiko kecelakaan atau kejadian gas meledak.
"Upaya ini juga dalam rangka mendukung green energy global karena CNG merupakan produk yang ramah lingkungan," katanya.
Sebelum di Solo, pemasangan CNG sudah dilakukan di sejumlah daerah lain, di antaranya Palembang, Jambi, dan Jakarta.
"Kalau jumlah penggunanya di seluruh Indonesia sudah mencapai ribuan," katanya.
Baca juga: PGN akuisisi Pertagas senilai Rp20,18 triliun
Baca juga: PGN selesaikan proses akuisisi Pertagas
"CNG ini untuk penjaringan gas kota. Pada tahap awal kami ambil percontohan di daerah Sumber (Kecamatan Banjarsari)," kata Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin di Solo, Rabu.
Selanjutnya, segmentasi lain yang akan disasar yakni industri kecil di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Pengembangan untuk industri juga akan dilakukan di berbagai daerah di Solo Raya.
"Namun tahap awal adalah perumahan jaringan kota di Sumber dulu, ini baru pertama kalinya masuk ke Solo," katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya Solo karena jaraknya cukup dekat dengan sumur gas milik Pertagas Niaga di wilayah Blora.
"Oleh karena itu, diharapkan penggunaan energi alternatif lebih masif di Solo. Untuk fasilitasnya, (gas) dibawa dari Blora pakai isotank, misalnya di Sumber kami taruh di depan klaster perumahan, ke dalam kami menggunakan pipa-pipa," katanya.
Baca juga: Semburan lumpur di Blora, Pertagas: Itu pembersihan pipa gas
Pada tahap awal ini pihaknya sudah melakukan survei kepada sekitar 400 rumah tangga. Meski demikian, belum tentu seluruhnya bersedia dengan pemasangan pipa gas tersebut.
"Walaupun nanti dapat 100 tetap kami mulai, tergantung masyarakat juga," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertagas Niaga Bambang Saputra mengatakan dengan menggunakan CNG maka bisa meminimalisasi risiko kecelakaan atau kejadian gas meledak.
"Upaya ini juga dalam rangka mendukung green energy global karena CNG merupakan produk yang ramah lingkungan," katanya.
Sebelum di Solo, pemasangan CNG sudah dilakukan di sejumlah daerah lain, di antaranya Palembang, Jambi, dan Jakarta.
"Kalau jumlah penggunanya di seluruh Indonesia sudah mencapai ribuan," katanya.
Baca juga: PGN akuisisi Pertagas senilai Rp20,18 triliun
Baca juga: PGN selesaikan proses akuisisi Pertagas
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
P3SRS Malioboro City akan bawa puluhan gerobak sapi jika gugatan kepailitan dikabulkan PNTN Semarang
24 January 2025 16:41 WIB
Menteri ATR/BPN bantah sertifikat pagar laut Tangerang milik Kapuk Niaga Indah
20 January 2025 14:00 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB