Sejumlah seniman muslim gelar konser di pinggir Bengawan Solo malam ini
Rabu, 27 April 2022 13:28 WIB
Gus Sastro Adi yang akan menjadi penampil utama malam ini, Rabu (27/4/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Sejumlah seniman muslim yang tergabung dalam aktivis Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) akan menggelar konser di pinggir Sungai Bengawan Solo tepatnya di Taman Sunan Jogo Kali Surakarta malam ini, Rabu (27/4).
Salah satu seniman yang juga penampil utama Sastro Adi atau akrab disapa Gus Sastro Adi di Solo, Rabu mengatakan konser tersebut bertajuk Suluk Musyahadah Cinta.
Salah satu pimpinan pusat Pagar Nusa tersebut mengatakan musyahadah cinta merupakan kisah perjalanan tauhid seorang hamba menuju Tuhannya.
"Ini sebuah keniscayaan dalam mencari Tuhan," katanya.
Kata musyahadah, dikatakannya, serupa dengan kata syahada, syahida yang berarti bersaksi, melihat, menghadiri.
"Lantas apa yang disaksikan atau dilihat? Tidak lain adalah kasih sayangnya Allah, alam semesta yang tergelar ini, napas, detak jantung apapun yang kita dengar, lihat dan rasakan. Sejatinya menunjukkan bahwa segalanya diadakan dan dipelihara oleh Allah," katanya.
Selama ini Sastro sendiri lebih banyak memainkan alat musik. Selain itu, ia juga beberapa kali terlibat dalam pertunjukan sejumlah musisi tanah air.
"Biasanya saya main di belakang sebagai keyboardist, tapi ini (Suluk Musyahadah Cinta) akan berada di depan (menyanyi)," katanya.
Pada acara tersebut, ia akan membawakan 9-10 lagu, di antaranya berjudul Musyahadah Cinta dan Lailatul Qadar.
Sementara itu, penampil lain Wafiq Azizah mengatakan akan membawakan lagu dari mendiang Didi Kempot berjudul Sewu Kutho versi Arab.
"Saat saya membawakan lagu itu pas konser, almarhum suka dan meminta saya membawakannya dengan versi Arab," katanya.
Salah satu seniman yang juga penampil utama Sastro Adi atau akrab disapa Gus Sastro Adi di Solo, Rabu mengatakan konser tersebut bertajuk Suluk Musyahadah Cinta.
Salah satu pimpinan pusat Pagar Nusa tersebut mengatakan musyahadah cinta merupakan kisah perjalanan tauhid seorang hamba menuju Tuhannya.
"Ini sebuah keniscayaan dalam mencari Tuhan," katanya.
Kata musyahadah, dikatakannya, serupa dengan kata syahada, syahida yang berarti bersaksi, melihat, menghadiri.
"Lantas apa yang disaksikan atau dilihat? Tidak lain adalah kasih sayangnya Allah, alam semesta yang tergelar ini, napas, detak jantung apapun yang kita dengar, lihat dan rasakan. Sejatinya menunjukkan bahwa segalanya diadakan dan dipelihara oleh Allah," katanya.
Selama ini Sastro sendiri lebih banyak memainkan alat musik. Selain itu, ia juga beberapa kali terlibat dalam pertunjukan sejumlah musisi tanah air.
"Biasanya saya main di belakang sebagai keyboardist, tapi ini (Suluk Musyahadah Cinta) akan berada di depan (menyanyi)," katanya.
Pada acara tersebut, ia akan membawakan 9-10 lagu, di antaranya berjudul Musyahadah Cinta dan Lailatul Qadar.
Sementara itu, penampil lain Wafiq Azizah mengatakan akan membawakan lagu dari mendiang Didi Kempot berjudul Sewu Kutho versi Arab.
"Saat saya membawakan lagu itu pas konser, almarhum suka dan meminta saya membawakannya dengan versi Arab," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Selamat Natal 2024, Menag: Tebar cinta kasih, kuatkan bangunan kemanusiaan
24 December 2024 9:41 WIB
Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
29 October 2024 17:41 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
HPN 2025, Dialog Rektor "Membedah Masa Depan Peran Pers" digelar di Unimus
10 January 2025 21:31 WIB