Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta perusahaan-perusahaan yang lokasinya berbatasan dengan laut untuk mengecek kondisi tembok pembatasnya yang berhadapan langsung dengan laut untuk mengantisipasi banjir rob.

"Perusahaan yang talut atau temboknya berbatasan dengan laut diminta untuk mengecek kondisinya. Sekiranya kondisinya kurang baik, 'mumpung' rob tidak tinggi bisa segera diperkuat," katanya di Semarang, Senin.

Ia berharap banjir rob seperti yang terjadi pada 23 Mei 2022 tidak terulang.

Menurut dia, langkah jangka panjang telah disiapkan, yakni sosialisasi tentang pengurangan penggunaan air tanah untuk mencegah penurunan tanah.

Baca juga: 185 kontainer terdampak banjir rob Semarang

Sosialisasi, kata dia, akan melibatkan berbagai unsur, seperti Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, termasuk PDAM sebagai penyedia air bersih.

"Pemakaian air tanah di masyarakat ini masih sangat banyak," katanya.

BMKG memprakirakan banjir rob masih akan melanda pesisir utara Jawa Tengah pada 30 Mei hingga 7 Juni mendatang.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, mengatakan, meski diprakirakan tak separah pekan lalu, potensi banjir rob ini tetap harus diwaspadai.

"Karena saat ini masih berada pada jarak terdekat antara bumi dan bulan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan muka air laut," katanya.

Baca juga: Air yang menggenangi kawasan pelabuhan Semarang dipompa ke laut
Baca juga: Antrean truk mengular menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Baca juga: AHASS Jateng bantu perbaiki motor korban banjir rob Semarang