Masyarakat Solo antusias sambut konversi kompor induksi
Rabu, 6 Juli 2022 13:31 WIB
Masyarakat Solo antusias sambut konversi kompor induksi. Konversi kompor LPG ke kompor induksi merupakan wujud andil PLN dalam menjalankan program pemerintah terkait pengurangan impor gas LPG yang akan berimbas kepada penghematan APBN. (ANTARA/HO-PLN)
Semarang (ANTARA) - PLN terus menggencarkan penggunaan kompor induksi di masyarakat, salah satunya melalui program konversi kompor gas ke kompor induksi dan hadirnya program tersebut disambut antusias oleh para penerima bantuan kompor induksi gratis termasuk Sukarti, warga Dusun Mojo, Surakarta.
“Saya salah satu penerima manfaat kompor induksi, ini adalah kali pertama saya memakai kompor induksi, ternyata cepat panas, dan irit, selain itu penggunaan juga gampang dan mudah dibersihkan,” cerita Sukarti.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN dan berharap program tersebut dapat memberikan manfaat bagi para penerima bantuan.
Konversi kompor LPG ke kompor induksi merupakan wujud andil PLN dalam menjalankan program pemerintah terkait pengurangan impor gas LPG yang akan berimbas kepada penghematan APBN.
Pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi dilaksanakan di dua lokasi yaitu Surakarta dan Bali Selatan dengan menyasar kepada masing-masing 1.000 Keluarga Penerima Manfaat dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA.
Baca juga: PLN sosialisasikan kompor induksi ke 41 kelurahan
Baca juga: Anggota TNI AD serempak unduh aplikasi PLN Mobile
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Joko Hadi Widayat mengatakan untuk mendukung kesuksesan program tersebut di Surakarta, PLN menggandeng Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dalam melakukan survei dan sosialisasi kepada 1.000 penerima bantuan yang masuk dalam kategori DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), selain itu program tersebut juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah.
"Program konversi LPG menjadi kompor induksi ini mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Surakarta dan dalam tahapan pelaksanaannya PLN bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret melalui LPPM dalam rangka melakukan survei, sosialisasi, pembagian kompor, dan pendampingan," jelas Joko.
Baca juga: Seluruh Istana Kepresidenan diterangi energi hijau
Bagi masyarakat yang termasuk ke dalam DTKS penerima manfaat, petugas dari PLN dan UNS akan datang mensurvei untuk dimasukkan ke dalam aplikasi.
“Kami mengharapkan semoga program ini dapat diterima oleh masyarakat, karena selain bermanfaat untuk menghemat pengeluaran rumah tangga dan mendukung aktivitas kehidupan sehari - hari, juga memberikan peran untuk menjadikan lingkungan menjadi lebih bersih," tutup Joko.
“Saya salah satu penerima manfaat kompor induksi, ini adalah kali pertama saya memakai kompor induksi, ternyata cepat panas, dan irit, selain itu penggunaan juga gampang dan mudah dibersihkan,” cerita Sukarti.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN dan berharap program tersebut dapat memberikan manfaat bagi para penerima bantuan.
Konversi kompor LPG ke kompor induksi merupakan wujud andil PLN dalam menjalankan program pemerintah terkait pengurangan impor gas LPG yang akan berimbas kepada penghematan APBN.
Pilot project konversi kompor LPG ke kompor induksi dilaksanakan di dua lokasi yaitu Surakarta dan Bali Selatan dengan menyasar kepada masing-masing 1.000 Keluarga Penerima Manfaat dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA.
Baca juga: PLN sosialisasikan kompor induksi ke 41 kelurahan
Baca juga: Anggota TNI AD serempak unduh aplikasi PLN Mobile
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Joko Hadi Widayat mengatakan untuk mendukung kesuksesan program tersebut di Surakarta, PLN menggandeng Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dalam melakukan survei dan sosialisasi kepada 1.000 penerima bantuan yang masuk dalam kategori DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), selain itu program tersebut juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah.
"Program konversi LPG menjadi kompor induksi ini mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Surakarta dan dalam tahapan pelaksanaannya PLN bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret melalui LPPM dalam rangka melakukan survei, sosialisasi, pembagian kompor, dan pendampingan," jelas Joko.
Baca juga: Seluruh Istana Kepresidenan diterangi energi hijau
Bagi masyarakat yang termasuk ke dalam DTKS penerima manfaat, petugas dari PLN dan UNS akan datang mensurvei untuk dimasukkan ke dalam aplikasi.
“Kami mengharapkan semoga program ini dapat diterima oleh masyarakat, karena selain bermanfaat untuk menghemat pengeluaran rumah tangga dan mendukung aktivitas kehidupan sehari - hari, juga memberikan peran untuk menjadikan lingkungan menjadi lebih bersih," tutup Joko.
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Direktur beberkan transformasi PLN di bedah Buku "Elephant Learns Flamenco"
13 December 2024 12:05 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB
SUN Energy perkuat posisi sebagai mitra strategis transformasi hijau di sektor industri
09 December 2024 20:27 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB