Berlangsung di Aula Kresna Basudewa, Kakanwil mengawali arahan dengan menceritakan salah satu tokoh ksatria dalam kisah pewayangan Jawa yaitu Prabu Ekalawya.
Dalam falsafah Jawa, kata Yuspahruddin, Prabu Ekalawya dikenal sebagai seorang raja-kesatria yang selalu mendalami latihan keprajuritan dan menekuni ilmu perang.
"Ekalawya dikenal sebagai ksatria yang memiliki keinginan yang kuat untuk menimba ilmu panah lebih jauh, bahkan Ekalawya mau mengorbankan apapun untuk bisa berguru dan menimba ilmu di Hastinapura. Oleh karena itu, kita harus meniru semangat dan tekat Ekalawya untuk tidak pernah lelah meningkatkan kompetensi diri," kata Yuspahruddin.
"Al Insan Abdul Ihsan, manusia harus mengabdi kepada kebaikan. Artinya manakala seseorang memberi kebaikan maka dia tentu akan mendapat balasan berupa kebaikan pula, maka kita wajib memberikan kebaikan berupa pelayanan yang baik dan berkualitas bagi masyarakat," katanya.
Hadir dalam kegiatan Kepala Divisi Administrasi, Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Supriyanto serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Bambang Setyabudi yang sebelumnya diberi kesempatan pula untuk memberikan pengarahan kepada 60 Taruna Poltekip serta Kabid Pembinaan, Bimbingan dan TI, Budi Yuliarno.