Ribuan umat Buddha ikuti Indonesia Tripitaka Chanting di Candi Borobudur
Jumat, 8 Juli 2022 15:40 WIB
Para biksu membaca kitab Tripitaka pada Indonesia Tripitaka Chanting dan Asalha Puja 2022 di pelataran Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jumat (8/7/2022) ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Sekitar 1.200 umat Buddha mengikuti Indonesia Tripitaka Chanting (ITC) dan Asalha Puja di pelataran Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 8-10 Juli 2022.
Penasihat ITC 2022 Bante Subhapanno Mahathera di Magelang, Jumat, mengatakan ITC dan Asalha Puja dilaksanakan lagi di Candi Borobudur setelah dua tahun tidak dilakukan secara langsung di Borobudur karena pandemi COVID-19.
ITC merupakan kegiatan pembacaan teks-teks kitab suci agama Buddha (Tripitaka) berbahasa Pali. Peserta kegiatan ITC dari unsur biksu, samanera, atthasilani, dan umat Buddha.
"Dua tahun ini sebenarnya ITC tetap dilaksanakan tetapi secara online," katanya.
Ia menyampaikan melihat dan mendengar antusiasme umat ingin mengadakan ITC maka Sangha Theravada Indonesia memberanikan diri untuk melaksanakan ITC ini.
Bante Subhapanno menuturkan peserta ITC dan Asalha Puja ini hampir dari seluruh Indonesia, dari Medan sampai Papua.
Ia menjelaskan ITC ini sebagai upaya untuk mengenalkan kitab suci agama Buddha Tripitaka.
"Sebenarnya bagi umat Buddha sendiri Tripitaka itu sudah dikenal dengan baik, tetapi hanya mengenal luarnya. Melalui ITC ini kami bisa mengenalkan, mengajak agar umat bisa melihat ke dalam setelah belajar sama-sama, dari membaca, mendengar uraian damma, kemudian juga diskusi, dan tanya jawab," katanya.
Bante menuturkan melalui ITC ada pendalaman, ada peningkatan kualitas bagi umat Buddha yang terwakili dari berbagai daerah dan harapannya setelah mereka kembali ke tempatnya masing-masing mereka menjadi agen-agen kebajikan untuk mengenalkan kandungan isi ajaran Buddha yang indah pada awalnya, yang indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya.
Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama keluarga Buddhis Theravada Indonesia (Astinda, Magabudhi, Wandani, dan Patria) menggelar ITC dan Asalha Mahapuja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Umat Buddha ikuti Indonesia Tripitaka Chanting di Candi Borobudur
Penasihat ITC 2022 Bante Subhapanno Mahathera di Magelang, Jumat, mengatakan ITC dan Asalha Puja dilaksanakan lagi di Candi Borobudur setelah dua tahun tidak dilakukan secara langsung di Borobudur karena pandemi COVID-19.
ITC merupakan kegiatan pembacaan teks-teks kitab suci agama Buddha (Tripitaka) berbahasa Pali. Peserta kegiatan ITC dari unsur biksu, samanera, atthasilani, dan umat Buddha.
"Dua tahun ini sebenarnya ITC tetap dilaksanakan tetapi secara online," katanya.
Ia menyampaikan melihat dan mendengar antusiasme umat ingin mengadakan ITC maka Sangha Theravada Indonesia memberanikan diri untuk melaksanakan ITC ini.
Bante Subhapanno menuturkan peserta ITC dan Asalha Puja ini hampir dari seluruh Indonesia, dari Medan sampai Papua.
Ia menjelaskan ITC ini sebagai upaya untuk mengenalkan kitab suci agama Buddha Tripitaka.
"Sebenarnya bagi umat Buddha sendiri Tripitaka itu sudah dikenal dengan baik, tetapi hanya mengenal luarnya. Melalui ITC ini kami bisa mengenalkan, mengajak agar umat bisa melihat ke dalam setelah belajar sama-sama, dari membaca, mendengar uraian damma, kemudian juga diskusi, dan tanya jawab," katanya.
Bante menuturkan melalui ITC ada pendalaman, ada peningkatan kualitas bagi umat Buddha yang terwakili dari berbagai daerah dan harapannya setelah mereka kembali ke tempatnya masing-masing mereka menjadi agen-agen kebajikan untuk mengenalkan kandungan isi ajaran Buddha yang indah pada awalnya, yang indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya.
Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama keluarga Buddhis Theravada Indonesia (Astinda, Magabudhi, Wandani, dan Patria) menggelar ITC dan Asalha Mahapuja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Umat Buddha ikuti Indonesia Tripitaka Chanting di Candi Borobudur
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024