Program "food estate" Temanggung libatkan petani berpengalaman
Sabtu, 16 Juli 2022 17:45 WIB
Ilustrasi - Petani menanam bawang merah dalam program food estate di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Program "food estate" atau lumbung pangan hortikultura di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melibatkan para petani berpengalaman di bidang tanaman masing-masing, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian dan Perikanan Joko Budi Nuryanto.
Joko di Temanggung, Sabtu, mengatakan "food estate" di Kabupaten Temanggung merupakan program mandiri yang dilaksanskan di lima kecamatan, yakni Bansari, Bulu, Parakan, Kledung, dan Ngadirejo dengan jenis tanaman berupa bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang.
"Food estate di Temanggung ini mandiri sehingga tidak ada anggaran secara spesifik untuk program ini, namun ada bantuan berupa sarana prasarana pertanian," katanya.
Ia menyampaikan waktu berdiskusi tentang rencana membuat "food estate", pihaknya menyampaikan hanya mau mengembangkan tanaman yang pernah ditanam oleh petani, bukan membuat budaya baru.
"Beberapa petani di luar lima kecamatan tersebut ada yang mulai menanam bawang dan minta kepada saya untuk diikutkan 'food estate' dan saya bilang kalau belum panen tiga hingga empat kali belum bisa, karena budaya untuk tanaman tersebut belum ada," katanya.
Baca juga: Pengembangan "food estate" di Temanggung fokus di lima kecamatan
Joko menuturkan program food estate ini petaninya sudah ada dan diminta untuk tingkatkan budi daya secara lebih modern dan konsep food estate di Temanggung ini melibatkan pembeli sehingga ada jaminan harga.
"Jadi orang menanam itu terjamin, ada pembelinya. Oleh karena itu agar kedua belah pihak terjamin, saya harus mencari petani yang sudah bisa bukan petani coba-coba," katanya.
Ketua Kelompok Tani Arga Pranajaya Desa Balesari, Kecamatan Bansari, Siswanto menyampaikan program food estate di desanya terus berlangsung, terutama untuk tanaman bawang merah.
Namun, katanya karena saat ini lagi masa tanam tembakau luas tanaman bawang merah relatif kecil sekitar lima hektare.
"Namun, seusai penanaman tembakau sekitar bulan Oktober nanti luas tanaman bawang merah tentu akan bertambah," katanya.
Menurut dia program food estate menguntungkan petani karena ada jaminan harga dari pengusaha yang langsung melakukan pembelian di sini, bahkan sebelum panen mereka melakukan kontrak pembelian dengan harga yang sudah disepakati.
Siswanto mengatakan melalui program food estate ini hasil panen petani juga meningkat, karena ada pendampingan langsung dari dinas. Kalau sebelumnya hasil panen bawang merah sekitar delapan ton per hektare, saat ini bisa mencapai 12 hingga 13 ton per hektare.
Baca juga: Program "food estate" Temanggung hasilkan bawang merah 15,7 ton/hektare
Baca juga: Program Food Estate hortikultura Temanggung jadi rujukan daerah lain
Joko di Temanggung, Sabtu, mengatakan "food estate" di Kabupaten Temanggung merupakan program mandiri yang dilaksanskan di lima kecamatan, yakni Bansari, Bulu, Parakan, Kledung, dan Ngadirejo dengan jenis tanaman berupa bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang.
"Food estate di Temanggung ini mandiri sehingga tidak ada anggaran secara spesifik untuk program ini, namun ada bantuan berupa sarana prasarana pertanian," katanya.
Ia menyampaikan waktu berdiskusi tentang rencana membuat "food estate", pihaknya menyampaikan hanya mau mengembangkan tanaman yang pernah ditanam oleh petani, bukan membuat budaya baru.
"Beberapa petani di luar lima kecamatan tersebut ada yang mulai menanam bawang dan minta kepada saya untuk diikutkan 'food estate' dan saya bilang kalau belum panen tiga hingga empat kali belum bisa, karena budaya untuk tanaman tersebut belum ada," katanya.
Baca juga: Pengembangan "food estate" di Temanggung fokus di lima kecamatan
Joko menuturkan program food estate ini petaninya sudah ada dan diminta untuk tingkatkan budi daya secara lebih modern dan konsep food estate di Temanggung ini melibatkan pembeli sehingga ada jaminan harga.
"Jadi orang menanam itu terjamin, ada pembelinya. Oleh karena itu agar kedua belah pihak terjamin, saya harus mencari petani yang sudah bisa bukan petani coba-coba," katanya.
Ketua Kelompok Tani Arga Pranajaya Desa Balesari, Kecamatan Bansari, Siswanto menyampaikan program food estate di desanya terus berlangsung, terutama untuk tanaman bawang merah.
Namun, katanya karena saat ini lagi masa tanam tembakau luas tanaman bawang merah relatif kecil sekitar lima hektare.
"Namun, seusai penanaman tembakau sekitar bulan Oktober nanti luas tanaman bawang merah tentu akan bertambah," katanya.
Menurut dia program food estate menguntungkan petani karena ada jaminan harga dari pengusaha yang langsung melakukan pembelian di sini, bahkan sebelum panen mereka melakukan kontrak pembelian dengan harga yang sudah disepakati.
Siswanto mengatakan melalui program food estate ini hasil panen petani juga meningkat, karena ada pendampingan langsung dari dinas. Kalau sebelumnya hasil panen bawang merah sekitar delapan ton per hektare, saat ini bisa mencapai 12 hingga 13 ton per hektare.
Baca juga: Program "food estate" Temanggung hasilkan bawang merah 15,7 ton/hektare
Baca juga: Program Food Estate hortikultura Temanggung jadi rujukan daerah lain
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pakar sarankan tingkatkan indeks pertanaman dibanding cetak sawah baru 1 juta hektare
26 April 2024 7:45 WIB
Petani food estate Temanggung mendirikan koperasi perkuat kelembagaan
11 August 2022 21:32 WIB, 2022
Program "food estate" Temanggung hasilkan bawang merah 15,7 ton/hektare
20 January 2022 16:04 WIB, 2022
Program Food Estate hortikultura Temanggung jadi rujukan daerah lain
18 January 2022 19:08 WIB, 2022
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB