Sukoharjo (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penanaman ratusan ribu pohon kelapa genjah dari pemerintah pusat di Kabupaten Sukoharjo dan Boyolali merupakan upaya untuk ketahanan pangan

"Menurut saya bantuan ratusan ribu benih kelapa genjah ya di Boyolali sama Sukoharjo ini bagian dari mendesain ketahanan pangan kita. Bagus ini, desain ketahanan pangan mesti panjang," kata Ganjar usai mendampingi Presiden Joko Widodo pada penanaman pohon kelapa genjah di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Kamis.

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, seluruh komponen yang ada pada pohon kelapa bermanfaat, mulai dari buahnya, daun, hingga batang pohonnya.

Oleh karena itu, dirinya berpesan agar setelah ditanam, orang tidak membeli atau menjual buah kelapanya, tapi diolah lebih dulu untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi.

"Tadi usulannya setelah ditanam, orang tidak membeli atau menjual kelapanya tetapi diproses menjadi olahan seperti gula semut dan minyak kelapa. Ini varian-varian yang menurut saya cukup bagus ya," ujar mantan anggota DPR RI itu.

Dirinya berharap kelompok-kelompok petani terus dikembangkan dan digerakkan. Orang nomor satu di Jateng itu juga mengaku senang karena bertemu anak-anak muda yang disebut petani milenial.

"Menurut saya ini bagian yang bagus dan saya ingin ini digerakkan lagi perempuan. Jadi kelompok wanita taninya bergerak lagi," kata Ganjar.

Dua anggota Gapoktan Karya Makmur Desa Sanggang, Sudigdo (60) dan Suyatno (48), mengungkapkan, bantuan kelapa genjah itu sangat membantu masyarakat Desa Sanggang, serta diharapkan dapat mengangkat ekonomi masyarakat setempat yang selama ini selalu bergelut dengan hama monyet. 


"Tadi ngobrol dengan Presiden Jokowi, menyampaikan keluhan masyarakat sini, khususnya Desa Sanggang itu sangat berterima kasih dibantu pembudidayaan kelapa genjah karena untuk tanaman lain itu kalah dengan hama monyet," ujar Sudigdo.

Keduanya berharap prospek kelapa genjah ke depan bagus sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani Desa Sanggang karena selama ini banyak petani di desa itu memilih merantau karena selalu gagal panen akibat hama monyet.

"Kelapa genjah baru kali ini, dulu di sini terkenal dengan kacang dan singkong tetapi kalah dengan hama monyet lalu petani memilih merantau. Dengan bantuan ini harapannya banyak petani yang menetap di desa dan mengembangkan ekonomi desa lewat pertanian," kata Suyatno.***1***