Logo Header Antaranews Jateng

Menteri Pertanian dorong Pemkab Batang tingkatkan kualitas kelapa kelas dunia

Jumat, 20 Januari 2023 19:02 WIB
Image Print
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang menanam bibit kelapa genjah di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jumat (20/1/2023). (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah dapat menjadi bagian sentra produksi kelapa segar yang memiliki kualitas terbaik di dunia.

"Kabupaten Batang merupakan daerah pariwisata berbasis pantai. Oleh karena itu, saya ingin nyiur melambai menjadi pemandangan yang bisa dinikmati banyak orang," katanya usai melakukan penanaman perdana kelapa genjah di Batang, Jumat.

Syahrul Yasin Limpo berkeinginan mengembalikan Indonesia sebagai negara nyiur melambai, termasuk peningkatan produksi kelapa segar di wilayah Kabupaten Batang.

Produksi kelapa, kata dia, sangat menguntungkan mengingat dari mulai buah, batang, akar hingga serabut bisa menghasilkan ekonomi yang cukup tinggi.

"Karena itu, saya ingin tanaman kelapa di Batang bisa berbuah hingga 180 butir sehingga mampu memenuhi kebutuhan lokal dan nasional," katanya.

Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan yang luar biasa untuk orang Indonesia.

"Bayangkan kalau kelapa ini tumbuh, mulai dari akar sampai daunnya semua menghasilkan. Buahnya menghasilkan sampai dengan batok-batoknya dan ini bermanfaat banget (banyak)," katanya.

Mentan minta lebih dari 20 juta bibit tanaman kelapa genjah dapat tumbuh sehingga semua pihak bisa ikut menjaga.

Diketahui, pengembangan kelapa genjah klaster pariwisata di Jawa Tengah memiliki luas areal 209 ribu hektare dan 1.379 hektare di antaranya menjadi pengembangan kelapa genjah seluas 200 hektare atau setara 21.900 batang.

"Adapun untuk area kelapa di pantai Sigandu-Ujungnegoro mencapai 10 hektare dengan produksi mencapai 1.100 batang. Saya berharap masyarakat juga ikut berkontribusi dengan melakukan penanaman di setiap rumahnya masing-masing," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024