Purwokerto (ANTARA) - PT Bank BRI Cabang Cilacap bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Nusakambangan memasang satu unit mesin anjung tunai mandiri di Nusakambangan untuk memberi kemudahan akses layanan bagi pegawai lembaga pemasyarakatan di pulau "penjara" itu.

Peresmian ATM BRI yang ditempatkan di Ruang Pelayanan Publik Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaksanakan berbarengan dengan Tasyakuran Hari Dharma Karyadhika Ke-77 Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022 di Dermaga Sodong, Selasa.

Dalam siaran pers yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Koordinator Wilayah Pemasyarakatan Nusakambangan-Cilacap I Putu Murdiana mengatakan dengan hadirnya ATM BRI di Dermaga Sodong, pegawai lapas dan masyarakat di Nusakambangan tidak perlu menyeberang ke Cilacap yang berada di daratan Pulau Jawa untuk bertransaksi perbankan.

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergisitas PT Bank BRI Cabang Cilacap yang memberikan perhatian maupun layanan yang lebih baik kepada seluruh nasabah serta masyarakat Pulau Nusakambangan berupa kemudahan dalam bertransaksi perbankan.

"Tentunya keberadaan ATM di Nusakambangan sangat memudahkan dan sangat diperlukan sekali," kata Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan itu.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini jumlah UPT Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan sebanyak 9 unit yang terdiri atas 8 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan 1 balai pemasyarakatan (bapas).

Menurut dia, jumlah pegawai dan pekerja di setiap UPT Pemasyarakatan tersebut berkisar 50-200 orang.

"Ini merupakan potensi yang cukup besar dan harus menjadi perhatian seluruh stakeholder untuk memberikan pelayanan di Pulau Nusakambangan," kata Putu.

Sementara itu Manajer Pemasaran PT Bank BRI Cabang Cilacap Herdianto mengatakan pelayanan nasabah merupakan hal pokok dan utama yang wajib dilakukan sesuai dengan motto Bank BRI, yaitu Melayani dengan Sepenuh Hati.

Pihaknya mengharapkan keberadaan ATM tersebut sedikit membantu para pegawai di Pulau Nusakambangan dalam bertransaksi perbankan karena jumlah pegawai dan masyarakat di Pulau Nusakambangan cukup besar.

"Ini menjadi tugas kami untuk melayani para nasabah walaupun berada di dalam satu pulau dengan akses yang cukup sulit," kata Herdianto.