PGN - Badak NGL wujudkan inisiatif LNG Bunkering pertama di Indonesia
Senin, 5 September 2022 14:05 WIB
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina siap merealisasikan pengembangan Liquefied Natural Gas Bunkering (LNG Bunkering) pertama di Indonesia. ANTARA/HO-PGN
Semarang (ANTARA) - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina siap merealisasikan pengembangan Liquefied Natural Gas Bunkering (LNG Bunkering) pertama di Indonesia. Pencapaian tersebut menunjukkan upaya terobosan infrastruktur gas bumi nonpipa PGN semakin nyata dan menjadi langkah awal bagi PGN sebagai LNG Player dengan portofolio penjualan LNG.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menjelaskan lokasi proyek berada di Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur. PGN menyediakan LNG sebagai bahan bakar kapal domestik maupun internasional dengan demand sampai dengan 0,7 MTPA selama 10 tahun.
Proyek ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama pengembangan LNG di Pertamina Group dan mitra lainnya. PGN telah menyelesaikan kajian FEED dan telah menyerahkan kepada PT. Badak NGL untuk proses selanjutnya termasuk diantaranya finalisasi aspek komersial, persiapan pengadaan, dan pengurusan perijinan terkait.
"Inisiatif ini dapat memperkuat posisi Indonesia di rute maritim internasional dan menjadi peluang baru industri maritim. LNG Bunkering di Bontang memiliki keunggulan yang kompetitif karena berada di rute kapal Australia – Asia Timur. LNG Bunkering juga dapat berkontribusi pada modernisasi pengelolaan LNG dan peningkatan nilai keekonomian gas bumi di Indonesia," kata Achmad, Senin (5/9/2022).
Baca juga: PGN suplai gas bumi 17.5 BBTUD ke FajarPaper
Baca juga: PGN tingkatkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi infrastruktur gas bumi
"Kami sangat menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan PGN. Insya Allah antara PT Badak NGL dan PGN sama-sama akan saling mendapatkan manfaat dari kerjasama ini. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari SPPU Pertamina untuk saling melakukan sinergi diantara Pertamina Group," kata Gema Iriandus Pahalawan, President Director & CEO PT Badak NGL.
LNG Bunkering merupakan inisiatif untuk penyimpanan dan penyaluran LNG sebagai bahan bakar kapal dengan menggunakan skema tranfer Direct Berthing dan Ship to Ship Transfer. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal ini menjadi bagian dari program konversi BBG untuk sektor maritim yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).
Baca juga: Gaslink Cylinder dan GTM PGN siap jangkau wilayah nonjaringan pipa
Untuk kebutuhan domestik, LNG Bunkering Terminal Bontang dapat menunjang gasifikasi LNG untuk sektor kelistrikan yang tersebar di Indonesia Tengah dan Timur, serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menyalurkan LNG di Pulau Kalimantan dan sekitarnya.
Permintaan energi bersih yang semakin tinggi juga mendorong PGN untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG dalam skala besar maupun kecil di dalam negeri maupun mancanegara. LNG dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar kapal lainnya.
Baca juga: Ini pemenang Program Bedah Dapur Jargas Gaskita Periode I 2022
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menjelaskan lokasi proyek berada di Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur. PGN menyediakan LNG sebagai bahan bakar kapal domestik maupun internasional dengan demand sampai dengan 0,7 MTPA selama 10 tahun.
Proyek ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama pengembangan LNG di Pertamina Group dan mitra lainnya. PGN telah menyelesaikan kajian FEED dan telah menyerahkan kepada PT. Badak NGL untuk proses selanjutnya termasuk diantaranya finalisasi aspek komersial, persiapan pengadaan, dan pengurusan perijinan terkait.
"Inisiatif ini dapat memperkuat posisi Indonesia di rute maritim internasional dan menjadi peluang baru industri maritim. LNG Bunkering di Bontang memiliki keunggulan yang kompetitif karena berada di rute kapal Australia – Asia Timur. LNG Bunkering juga dapat berkontribusi pada modernisasi pengelolaan LNG dan peningkatan nilai keekonomian gas bumi di Indonesia," kata Achmad, Senin (5/9/2022).
Baca juga: PGN suplai gas bumi 17.5 BBTUD ke FajarPaper
Baca juga: PGN tingkatkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi infrastruktur gas bumi
"Kami sangat menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan PGN. Insya Allah antara PT Badak NGL dan PGN sama-sama akan saling mendapatkan manfaat dari kerjasama ini. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari SPPU Pertamina untuk saling melakukan sinergi diantara Pertamina Group," kata Gema Iriandus Pahalawan, President Director & CEO PT Badak NGL.
LNG Bunkering merupakan inisiatif untuk penyimpanan dan penyaluran LNG sebagai bahan bakar kapal dengan menggunakan skema tranfer Direct Berthing dan Ship to Ship Transfer. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal ini menjadi bagian dari program konversi BBG untuk sektor maritim yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).
Baca juga: Gaslink Cylinder dan GTM PGN siap jangkau wilayah nonjaringan pipa
Untuk kebutuhan domestik, LNG Bunkering Terminal Bontang dapat menunjang gasifikasi LNG untuk sektor kelistrikan yang tersebar di Indonesia Tengah dan Timur, serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menyalurkan LNG di Pulau Kalimantan dan sekitarnya.
Permintaan energi bersih yang semakin tinggi juga mendorong PGN untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG dalam skala besar maupun kecil di dalam negeri maupun mancanegara. LNG dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar kapal lainnya.
Baca juga: Ini pemenang Program Bedah Dapur Jargas Gaskita Periode I 2022
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Inisiatif pertumbuhan dan integrasi infrastruktur gas bumi nasional jaga kinerja PGN semester I 2024
18 September 2024 17:45 WIB