Semarang (ANTARA) - Raut bahagia tampak terpancar dari wajah anggota Kelompok Tani Pasir Makmur  pada saat menggelar Wiwitan Pasar Lelang Cabai di Srigading, Sanden, Bantul, pada Selasa, (11/10), karena cabai yang dilelang merupakan buah manis dari kerja keras mereka selama kurang lebih setahun belakangan. Terlebih pada panen kali mereka dapat menekan biaya produksi, sehingga keuntungan mereka bertambah.

Sumarna, Ketua Kelompok Tani Pasir Makmur menyampaikan, keberhasilannya dalam memanfaatkan lahan pasir sebagai media menanam cabai ini tidak lepas dari peranan progran Electrifying Agriculture dari PLN. Dengan listrik, ia dapat mengoperasikan irigasi kabut untuk melakukan penyiraman. 

“Sebelum menggunakan listrik, setiap 1 ha untuk satu kali siram membutuhkan biaya Rp85.000 untuk pembelian BBM, dengan menggunakan listrik, biaya yang dikeluarkan hanya Rp15.000,” katanya.

Baca juga: Pengusaha pengecoran baja akui lebih hemat dan efisien gunakan listrik

Semenjak dilakukan pemasangan listrik oleh PLN dengan daya 134.300 Volt Ampere (VA) pada September tahun 2021 lalu, produktivitas lahan pasir miliknya dan 95 petani lainnya kian meningkat dan mendatangkan banyak untung. Cabai yang ditanam dari lahan pasir ini bisa menembus pasar sampai Jakarta, Bogor, Bandung, bahkan Sumatera.

Sampai dengan saat ini jumlah petani pasir di Bantul yang telah memanfaatkan listrik PLN untuk irigasi berjumlah 116 orang.

Electrifying Agriculture merupakan program yang digagas PLN dalam rangka memberikan pelayanan listrik yang mudah, terjangkau, dan andal untuk mendukung produktivitas para pelaku usaha agrikultur.

Baca juga: Sinergi PLN dengan ESDM bantu warga Cilongok dapatkan listrik gratis

Manager PLN UP3 Yogyakarta Ahmad Samsuri berharap program ini terus dapat berkelanjutan dan mendatangkan manfaat yang besar bagi para petani.

“Kami bersyukur Program PLN Electrifying Agriculture dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi petani. Semoga menjadi pionir dan terus diikuti oleh kelompok tani yang lain,” katanya.

Tidak hanya di sektor pertanian, Electrifying Agriculture juga dapat dimanfaatkan pelaku usaha di sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan.

“Melalui program ini, para petani bisa beralih ke alat-alat dan mesin yang berbasis energi listrik, dari sebelumnya memakai BBM berbahan bakar fosil yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan. Dengan produktivitas yang meningkat dan dapat menekan biaya operasional, maka kesejahteraan petani semakin meningkat,” katanya.

Baca juga: Manajemen dan Serikat Pekerja PLN teken perjanjian kerja bersama

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Bambang Guritno mengapresiasi dukungan PLN yang telah melakukan pemasangan listrik untuk para petani pasir di wilayahnya ini.

Harapannya dapat berpengaruh positif kepada kesejahteraan masyarakat khususnya di Srigading dan  pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul ikut meningkat.