OJK kejar target pencapaian inklusi keuangan 90 persen
Minggu, 23 Oktober 2022 7:45 WIB
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Isabella Wattimena didampingi Kepala KOJK Purwokerto Riwin Mihardi meninjau salah satu stan dalam kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di kompleks GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (22/10/2022). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Isabella Wattimena mengatakan OJK terus berupaya mengejar target pencapaian inklusi keuangan yang sebesar 90 persen pada 2024 seperti yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Nah, bagaimana caranya kita bisa meningkatkan inklusi (keuangan), tentunya dengan berbagai kegiatan yang membumi dan ini (Pasar Keuangan Rakyat, red.) adalah salah satunya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Shopia mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 yang digelar Kantor OJK Purwokerto di pelataran parkir Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, 22-23 Oktober 2022.
Menurut dia, Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022 mengusung tema "Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat".
Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan tentang kondisi perekonomian dunia termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
"Tapi UMKM ini sungguh suatu tonggak perekonomian yang perlu kita jaga, perlu kita dorong pertumbuhannya," kata dia yang juga Ketua Dewan Audit OJK.
Saat ditemui wartawan, Sophia mengharapkan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat yang digelar KOJK Purwokerto bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut dia, hal itu terlihat dari stan peserta Pasar Keuangan Rakyat yang tidak hanya berasal dari perbankan maupun lembaga jasa keuangan, juga berbagai UMKM.
Oleh karena itu, dia juga mengharapkan lembaga jasa keuangan dan sistem keuangan bisa berkolaborasi serta bersinergi.
"Kami lihat juga ada dukungan dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), kemudian dari IJK (Industri Jasa Keuangan) yang lain, Bank Indonesia, dan Forkompimda," katanya.
Dia mengatakan hal itu merupakan kolaborasi yang luar biasa dan diharapkan benar-benar membangkitkan ekonomi daerah.
Sementara itu, Kepala KOJK Purwokerto Riwin Mihardi mengatakan Pasar Keuangan Rakyat sebenarnya merupakan kegiatan tahunan yang digelar KOJK Purwokerto namun sempat terhenti karena pandemi.
"Jadi ini memang cara kami di Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto untuk semakin mendekatkan OJK dengan lembaga-lembaga keuangan dan masyarakat," katanya.
Dengan demikian di kegiatan Pasar Keuangan Rakyat tersebut, kata dia, bisa dilihat kolaborasi antara regulator yang terdiri atas OJK dan BI, perbankan, lembaga keuangan nonbank, UMKM, sektor riil, dan sebagainya.
"Ini salah satu cara kami untuk menggugah masyarakat bahwa kita hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan ekonomi, dan yang terpenting adalah kalau mau transaksi keuangan harus dengan lembaga-lembaga yang resmi," tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK kejar target pencapaian inklusi keuangan
"Nah, bagaimana caranya kita bisa meningkatkan inklusi (keuangan), tentunya dengan berbagai kegiatan yang membumi dan ini (Pasar Keuangan Rakyat, red.) adalah salah satunya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Shopia mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 yang digelar Kantor OJK Purwokerto di pelataran parkir Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, 22-23 Oktober 2022.
Menurut dia, Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022 mengusung tema "Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat".
Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan tentang kondisi perekonomian dunia termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
"Tapi UMKM ini sungguh suatu tonggak perekonomian yang perlu kita jaga, perlu kita dorong pertumbuhannya," kata dia yang juga Ketua Dewan Audit OJK.
Saat ditemui wartawan, Sophia mengharapkan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat yang digelar KOJK Purwokerto bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut dia, hal itu terlihat dari stan peserta Pasar Keuangan Rakyat yang tidak hanya berasal dari perbankan maupun lembaga jasa keuangan, juga berbagai UMKM.
Oleh karena itu, dia juga mengharapkan lembaga jasa keuangan dan sistem keuangan bisa berkolaborasi serta bersinergi.
"Kami lihat juga ada dukungan dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), kemudian dari IJK (Industri Jasa Keuangan) yang lain, Bank Indonesia, dan Forkompimda," katanya.
Dia mengatakan hal itu merupakan kolaborasi yang luar biasa dan diharapkan benar-benar membangkitkan ekonomi daerah.
Sementara itu, Kepala KOJK Purwokerto Riwin Mihardi mengatakan Pasar Keuangan Rakyat sebenarnya merupakan kegiatan tahunan yang digelar KOJK Purwokerto namun sempat terhenti karena pandemi.
"Jadi ini memang cara kami di Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto untuk semakin mendekatkan OJK dengan lembaga-lembaga keuangan dan masyarakat," katanya.
Dengan demikian di kegiatan Pasar Keuangan Rakyat tersebut, kata dia, bisa dilihat kolaborasi antara regulator yang terdiri atas OJK dan BI, perbankan, lembaga keuangan nonbank, UMKM, sektor riil, dan sebagainya.
"Ini salah satu cara kami untuk menggugah masyarakat bahwa kita hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan ekonomi, dan yang terpenting adalah kalau mau transaksi keuangan harus dengan lembaga-lembaga yang resmi," tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK kejar target pencapaian inklusi keuangan
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan bersama Jasa Raharja berkolaborasi Program JKK dan Lalu Lintas
18 October 2024 15:40 WIB