Semarang (ANTARA) -
Zakat dari aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional sejak 2014 digunakan untuk membantu pembangunan ratusan masjid dan mushalla.

"Dari data yang ada di kami, sejak 2014 Baznas Jateng telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan masjid 665 unit, dan mushalla 319 unit," kata Ketua Baznas Provinsi Jateng KH Ahmad Darodji di Semarang, Selasa.

Ia menyebutkan bantuan pembangunan masjid dan musala tersebut mayoritas dilakukan di Jawa Tengah, meskipun sebagian juga untuk wilayah lain di luar Jateng.

Besaran bantuan beragam jumlahnya diantaranya, untuk masjid mulai dari Rp20 juta sampai Rp50 juta dan mushalla Rp10 juta sampai Rp25 juta per unit.

"Selain masjid dan mushalla, hasil pengumpulan zakat juga kami salurkan ke pondok pesantren, taman pendidikan Alquran, serta SD atau madrasah ibtidaiyah," ujarnya.

Menurut dia, program bantuan untuk pembangunan masjid dan mushalla itu membuktikan kepedulian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terhadap pembangunan rumah ibadah di wilayahnya.

Darodji mengungkapkan, nilai zakat yang dihimpun ASN Pemprov Jateng pada 2022 dipastikan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

"Terhitung sampai pekan kedua Oktober 2022 ini sudah terhimpun zakat dari ASN sebesar Rp57 miliar atau setara dengan total zakat ASN pada 2021," katanya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Zakat ASN Jateng digunakan membangun ratusan masjid dan musala