Pemkab Batang latih pelaku UMKM jadi eksportir
Jumat, 25 November 2022 7:55 WIB
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto. ANTARA/Kutnadi
Batang, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak para pelaku usaha mikro kecil dan menengah bisa meningkatkan kompetensi untuk menjadi eksportir produk lokal ke pasar mancanegara.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Kamis, mengatakan pihaknya siap memfasilitasi pelatihan untuk mempersiapkan pelaku UMKM agar mampu mengembangkan usahanya hingga pasar mancanegara.
"Pada periode awal pelatihan ini, pelaku UMKM harus memahami dulu seluk beluk ekspor, sebelum terjun seutuhnya. Jadi, meski produknya sudah bagus namun kalau pengetahuan ekspornya minim maka bisa tidak maksimal," katanya.
Dia mengatakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus memiliki kemampuan untuk menambah jaringan kemitraan dan wawasan pemasaran yang luas agar produknya lebih dikenal luas di pasaran baik lokal maupun pasar mancanegara.
"Seperti saya contohnya, pelaku UMKM di daerah ini yang sudah memiliki pasar ekspor yaitu produk shuttlecock Indonesia. Pelaku UMKM ini bisa langsung mengekspor ke konsumen mancanegara karena jaringannya sudah internasional," katanya.
Tenaga Ahli Pembiayaan dan Prosedur Ekspor Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang Teguh Prihadi mengatakan bahwa pelatihan ini diutamakan bagi mereka yang belum mengenal ekspor dan tata caranya.
Demikian pula, kata dia, bagi pelaku UMKM yang telah melangkah di bidang ekspor akan ditingkatkan pangsa pasarnya.
"Sejak berdiri tahun 2020, kami sudah mengantarkan 111 pelaku UMKM dari 520 UMKM di Jawa Tengah sukses menjadi eksportir," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Kamis, mengatakan pihaknya siap memfasilitasi pelatihan untuk mempersiapkan pelaku UMKM agar mampu mengembangkan usahanya hingga pasar mancanegara.
"Pada periode awal pelatihan ini, pelaku UMKM harus memahami dulu seluk beluk ekspor, sebelum terjun seutuhnya. Jadi, meski produknya sudah bagus namun kalau pengetahuan ekspornya minim maka bisa tidak maksimal," katanya.
Dia mengatakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus memiliki kemampuan untuk menambah jaringan kemitraan dan wawasan pemasaran yang luas agar produknya lebih dikenal luas di pasaran baik lokal maupun pasar mancanegara.
"Seperti saya contohnya, pelaku UMKM di daerah ini yang sudah memiliki pasar ekspor yaitu produk shuttlecock Indonesia. Pelaku UMKM ini bisa langsung mengekspor ke konsumen mancanegara karena jaringannya sudah internasional," katanya.
Tenaga Ahli Pembiayaan dan Prosedur Ekspor Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang Teguh Prihadi mengatakan bahwa pelatihan ini diutamakan bagi mereka yang belum mengenal ekspor dan tata caranya.
Demikian pula, kata dia, bagi pelaku UMKM yang telah melangkah di bidang ekspor akan ditingkatkan pangsa pasarnya.
"Sejak berdiri tahun 2020, kami sudah mengantarkan 111 pelaku UMKM dari 520 UMKM di Jawa Tengah sukses menjadi eksportir," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB