Semarang (ANTARA) - Sanggar Greget Semarang menampilkan pertunjukan Tari Serimpen Jayaningrat di Pendapa Ageng Humardhani, Taman Budaya Jawa Tengah, Kota Surakarta, sebagai bentuk apresiasi terhadap para ibu di Indonesia.
Koordinator acara Sangghita Anjali mengatakan bahwa pertunjukan ini menggambarkan tentang jiwa patriotisme sosok perempuan yang kokoh, tangguh, dan teringginas, namun perilakunya lembut.
"Dalam penyajiannya, tarian ini menggunakan senjata tombak sebagai perlambang adanya persatuan dan kesatuan dalam satu tujuan kebenaran," katanya.
Putri dari penari kenamaan Yoyok Bambanh Priyambodo ini juga menyebut Tari Serimpen Jayaningrat merupakan sebuah doa.
Dalam setiap geraknya, lanjut dia, juga menyiratkan harapan-harapan terbaik bagi para ibu dan perempuan di Nusantara.
"Bahwa kedepan lebih baik dari pada hari ini untuk menuju Jayaningrat. Akan tetapi tetap bersikap santun, lembah manah dan gotong royong mengedepankan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi," ujarnya.
Tari Serimpen Jayaningrat yang merupakan karya Yoyok Bambang Priyambodo ini ditarikan oleh Sangghita Anjali, Maria Benita, Jihan Salsabila, serta Adinda Salsabila.
Sementara garapan musiknya dibawakan oleh Mahendra, Darsono, Nut Pamurbo Setyoko, Taufik Isman Syah, Galih Wahyu Sejati, Alvian hendi prayoga, Mohamad Choirul Bahri, Kirana Gandhi Firmansyah, Nyoto Dwi Rohadi, Agnes Pramudya Wardani, M. Vico, dan Akbar.