Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta akan mengajak pemerintah daerah sekitar untuk membahas wacana pembangunan jalan jalur lingkar selatan yang melibatkan beberapa kabupaten seperti Karanganyar dan Klaten.

"Ya nanti dulu saja, dibahas nanti saja. Sebetulnya pembicaraan ini sudah ada sejak saya awal menjabat," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa.

Ia memastikan akan menampung berbagai masukan dari bupati sekitar terkait rencana proyeksi tersebut.

"Nanti kami ajak ngobrol satu-satu, misalnya jalan tol Jogja-Solo kan ada yang setuju dan tidak setuju, itu biasa," katanya.

Meski demikian, ia menilai pembangunan tersebut diperlukan untuk kepentingan yang lebih besar, yakni mengurai kemacetan lalu lintas di dalam kota.

"Kami melihat urgensinya, trafik di Solo keadaannya sudah seperti ini," katanya.

Apalagi, menurut dia kemacetan tidak hanya terjadi di dalam kota tetapi juga di titik-titik masuk Kota Solo.

Terkait hal itu, Bupati Klaten Sri Mulyani khawatir jika proyek jalan lingkar tersebut akan memakan lebih banyak lahan sawah lestari. Apalagi, selama ini Klaten merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

Ia mengatakan selama ini proyek jalan tol Solo-Jogja sudah memakan banyak lahan sawah lestari. Khusus di wilayah Kabupaten Klaten, dari sekitar 500 hektar lahan yang digunakan untuk tol, 300 ha di antaranya merupakan lahan sawah lestari.

"Lahan pertanian hampir 300 ha yang kena dampak pembangunan tol. Ada wacana lingkar selatan agar pemerintah mengkaji dulu karena kita harus memikirkan ke depan, anak cucu," katanya.

Ia mengatakan jika terealisasi maka proyek jalan lingkar tersebut akan memakan lahan sekitar 30 hektare sawah.

"Nanti Klaten tidak bisa mempertahankan kaitannya dengan lumbung pangan nasional. Tentunya tanah kami akan berkurang, otomatis produksi akan berkurang," katanya.

Sementara itu, mengenai wacana tersebut ia belum dilibatkan dalam komunikasi, baik dengan pemerintah pusat maupun Pemkot Surakarta. Meski demikian, ia akan menyambut baik rencana komunikasi yang akan dilakukan oleh Gibran.

"Sementara dari kementerian belum koordinasi langsung dengan saya. (Mereka hanya) cek lokasi dari kementerian langsung ke desa," katanya.