Purwokerto (ANTARA) - Jakarta Pertamina Fastron berhasil mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1 (17-25, 25-23, 25-16, 25-20) dalam lanjutan PLN Mobile Proliga 2023 di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

Kehilangan set pertama dari Jakarta Elektrik, tim besutan Eko Waluyo berupaya menunjukkan jati diri mereka sebagai tim bintang. Hasilnya Wulandari dkk sukses meruntuhkan pertahanan Lutfiyatul Insyiah dkk di tiga set berikutnya untuk membalikkan keadaan.

Keberhasilan itu disyukuri oleh salah satu penggawa Jakarta Pertamina Fastron, Megawati Hangestri Pertiwi, yang mengakui Jakarta Elektrik tampil solid di set pertama.

"Lawannya bagus, kalau set pertama dia poin terus, kita lagi mencari inti pertahanan. Set kedua, alhamdulillah kita bisa membuktikan," kata Megawati dalam jumpa pers selepas pertandingan.

Megawati menilai penampilan timnya cukup kompak di laga tersebut dan berharap hal serupa bisa berlanjut di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Sementara itu Eko menganggap anak-anak asuhnya kurang fokus di set pertama, termasuk pemain asing asal Serbia Marija Zelenovic yang sempat kehilangan konsentrasi di beberap poin awal lawan.

"Set pertama tadi kita kurang fokus, kurang siap kita. Ya mereka (Jakarta Elektrik -red) servisnya bagus, terutama kita di Marija tadi ada berapa poin, poin-poin awal, kehilangan konsentrasi," jelasnya.

Situasi Zelenovic tersebut dikatakan Eko cukup mempengaruhi performa rekan-rekannya. Beruntung bagi Jakarta Pertamina Fastron, Zelenovic bisa tampil lebih fokus sejak set kedua dan rekan-rekannya turut bahu membahu untuk bekerja keras memenangkan pertandingan.

Di sisi lain, pelatih kepala Jakarta Elektrik Ziya Rajabov menilai permainan timnya di set pertama dan kedua sangat bagus, terlebih skuad mereka dihuni mayoritas pemain tingkat junior dengan rentang usia 15-17 tahun tanpa satu pun yang sudah mencapai kepala dua.

Akan tetapi pelatih asal Azerbaijan itu sedikit mengeluhkan kepemimpinan wasit dalam pertandingan kali ini.

"Saya mempunyai keluhan kepada para wasit dan hakim di sini. Kita tidak boleh seperti ini, kita mainnya harus sportif, harus fair. Kami sudah tiga kali permainan selalu dibuat seperti ini, selalu dicurangkan, selalu kami tidak mendapatkan keadilan, kenapa selalu PLN yang ditekan seperti itu," kata Rajabov.

Rajabov mengakui menjadi wasit dan hakim itu sesuatu sulit, bukan hal yang mudah, namun mengingatkan bahwa para pengadil harus jeli dalam menjalankan tugasnya dan berlaku imparsial.

Sebab satu poin sekali pun dapat mempengaruhi mental para pemain serta mengubah jalannya pertandingan.

"Kami sudah berusaha sekuat tenaga, sudah bermain sebaik mungkin, tapi kenapa kami dipatahkan oleh keputusan-keputusan wasit yang tidak adil kepada kita, yang memihak kepada tim lain," katanya.

Rajabov menyatakan bahwa Jakarta Elektrik sudah mengisi formulir keluhan serta meminta agar wasit yang tidak adil dihukum seberat-beratnya karena merusak sportivitas yang ada di Indonesia.

Selain itu, dia juga meminta kepada para hakim untuk tidak memihak serta memutar ulang rekaman video pertandingan agar bisa melihat semua ketidakadilan yang dilakukan di laga tersebut.