26 anak SD di Kudus diduga mengalami keracunan makanan
Senin, 13 Februari 2023 13:54 WIB
Seorang anak SD 2 Mejobo yang diduga keracunan menjalani pemeriksaan petugs Puskesmas Jepang, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/22023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 26 anak sekolah dasar (SD) 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan cilor dan jasuke yang dijajakan pedagang keliling di kompleks sekolah, Senin.
Menurut Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti di Kudus, puluhan siswanya mengeluh sakit yang diduga akibat keracunan makanan dari pedagang keliling setelah mengikuti upacara bendera di sekolah.
Kemudian, kata dia, sekitar pukul 08.15 WIB, sekitar 26 siswa mengeluh sakit perut, bahkan ada yang muntah-muntah dan pusing kepala.
Dari 26 siswa yang mengeluh sakit perut tersebut, terdapat 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan perawatan karena ada pula dua siswa yang pingsan saat upacara bendera.
"Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Jepang, kemudian siswa mulai diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik," ujarnya.
Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, sebelum pelaksanaan upacara bendera puluhan siswa membeli jajanan cilor atau aci yang digoreng bersama telor serta jasuke atau jagung susu keju.
Setelah para siswa memakan jajanan tersebut, lantas mengikuti upacara bendera. Saat berlangsung upacara terdapat sejumlah siswa yang mulai merasakan mual-mual dan pusing.
"Akhirnya setelah upacara bendera selesai, banyak yang mengeluh perut mual dan kepala pusing, sehingga dilarikan ke Puskesmas Jepang," ujarnya.
Ahmad Dafi, siswa kelas 2 SD 2 Mejobo ditemui di Puskesmas Jepang didampingi orang tuanya mengakui sebelumnya memang membeli cilor dan jasuke dari pedagang keliling yang mangkal di depan gerbang sekolah.
Hanya saja, kata dia, setelah upacara bendera merasakan perut mual dan kepala pusing hingga muntah-muntah.
"Saat ini sudah baikan, sehingga diperbolehkan pulang," ujarnya.
Baca juga: Satu anak tewas diduga kasus keracunan obat sirop
Menurut Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti di Kudus, puluhan siswanya mengeluh sakit yang diduga akibat keracunan makanan dari pedagang keliling setelah mengikuti upacara bendera di sekolah.
Kemudian, kata dia, sekitar pukul 08.15 WIB, sekitar 26 siswa mengeluh sakit perut, bahkan ada yang muntah-muntah dan pusing kepala.
Dari 26 siswa yang mengeluh sakit perut tersebut, terdapat 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan perawatan karena ada pula dua siswa yang pingsan saat upacara bendera.
"Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Jepang, kemudian siswa mulai diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik," ujarnya.
Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, sebelum pelaksanaan upacara bendera puluhan siswa membeli jajanan cilor atau aci yang digoreng bersama telor serta jasuke atau jagung susu keju.
Setelah para siswa memakan jajanan tersebut, lantas mengikuti upacara bendera. Saat berlangsung upacara terdapat sejumlah siswa yang mulai merasakan mual-mual dan pusing.
"Akhirnya setelah upacara bendera selesai, banyak yang mengeluh perut mual dan kepala pusing, sehingga dilarikan ke Puskesmas Jepang," ujarnya.
Ahmad Dafi, siswa kelas 2 SD 2 Mejobo ditemui di Puskesmas Jepang didampingi orang tuanya mengakui sebelumnya memang membeli cilor dan jasuke dari pedagang keliling yang mangkal di depan gerbang sekolah.
Hanya saja, kata dia, setelah upacara bendera merasakan perut mual dan kepala pusing hingga muntah-muntah.
"Saat ini sudah baikan, sehingga diperbolehkan pulang," ujarnya.
Baca juga: Satu anak tewas diduga kasus keracunan obat sirop
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Membangun karakter bangsa tangguh dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
08 January 2025 11:46 WIB
Latih sportivitas anak sejak dini melalui Ajang Balance Bike Championship 2024
30 December 2024 16:49 WIB
Comdev Universitas Prasetiya Mulya dukung pemutakhiran KIA dan peningkatan bisnis UMKM di Banyumas
20 December 2024 21:18 WIB
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB