
Gus Yasin ajak psikolog terlibat wujudkan pesantren ramah anak

Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang akrab disapa Gus Yasin mengajak psikolog, ahli kejiwaan atau psikiater, hingga pegiat sosial untuk terlibat dalam mewujudkan pesantren ramah anak.
"Kita juga harus menghadirkan psikolog atau psikiater. Mereka perlu berkunjung di pondok-pondok pesantren untuk memberikan edukasi," katanya, di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jateng.
Menurut dia, pada zaman sekarang memerlukan langkah konkrit dalam mewujudkan ramah anak di lingkungan pesantren.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran psikolog atau psikiater dapat mengedukasi, misalnya tentang bagaimana menghadapi perlakuan "bullying" atau kekerasan.
Pemprov Jateng, kata dia, mendukung penuh upaya mewujudkan pesantren ramah anak, salah satunya dengan membuat payung hukum berupa Perda nomor 10 tahun 2023 tentang Pesantren.
Menurut dia, dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng tentang pesantren juga perlu dimasukkan bahasan mengenai pesantren ramah anak.
"Harus dimasukkan aturan-aturan bagaimana menuju pesantren ramah anak," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Agama Kantor Wilayah Jateng pada 2025, tercatat sebanyak 5.364 lembaga pesantren dengan jumlah santri mencapai 520.014 orang.
Dengan banyaknya jumlah pesantren tersebut, kata dia, butuh kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan pesantren ramah anak, termasuk dengan para pegiat sosial.
"Ini harus dikolaborasikan dan pegiat ini, harus diajak supaya menjadi utuh penanganannya di pesantren-pesantren," katanya.
Dengan demikian, kata Yasin, sebenarnya di pondok pesantren juga sudah diajarkan bagaimana mendidik anak, memberikan kasih sayang kepada anak, maupun pendampingan kepada anak.Baca juga: Prakiraan cuaca Semarang hari ini
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025