Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai memperketat pengawasan lalu lintas pintu masuk hewan ternak ruminansia sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit yang sering menyerang ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing ke daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa saat ini, Kota Pekalongan sudah mengantongi kondisi "zero case" untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga kewaspadaan terhadap penyakit yang menyerang ternak perlu ditingkatkan.

"Kami mencegah penularan lagi, dengan mengawasi hewan-hewan ternak dari luar kota atau daerah lain yang belum terbebas penyakit itu maupun penyakit lainnya," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ini muncul penyakit cacar pada sapi atau "lumpy skin diseases (LSD) di Kota Pekalongan dan sejumlah daerah.

Ia yang didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ilena Palupi menyebutkan munculnya penyakit cacar (LSD) menyerang 79 sapi dari jumlah populasi 625 sapi yang tersebar di 4 kecamatan.

Namun, kata di, dari 79 sapi yang terserang penyakit cacar, sebanyak 50 ekor sapi dapat disembuhkan dan terus dilakukan pemberian vaksin pada ternak itu yang sudah sehat.

"Kami sudah memberikan vaksin untuk 85 sapi yang kondisinya masih sehat dan yang lain belum bisa diberikan vaksin karena kondisinya belum memungkinkan atau status kesehatannya sudah bergejala," katanya.

Menurut dia, untuk meminimalkan penyebaran penyakit cacar pada ternak, pihaknya menerjunkan petugas untuk memberikan pengobatan pada sapi yang sakit.

Selain itu, kata dia, juga melakukan sosialisasi pada para peternak tentang bagaimana untuk mengetahui gejala maupun cara pencegahannya.

"Jika ternak itu mengalami penyakit mulut dan kuku maka kondisi sapi tidak terlalu menakutkan sedangkan gejala klinis cacar, sapi akan menampakkan lebih menakutkan, dan terdapat benjol besar pada kulit," katanya.

Ia berharap penyakit-penyakit yang menyerang ternak ruminansia tidak berkembang dan hewan yang masih terpapar saat ini dapat disembuhkan secara menyeluruh hingga menjelang Idul Adha 2023.

"Hal yang patut disyukuri, penyakit LSD pada ternak bukan zoonosis jadi bisa sedikit bernafas lega karena tidak akan menular pada manusia," katanya.