Warga lansia potensial di Banyumas dapat pelatihan kerajinan
Jumat, 17 Maret 2023 19:17 WIB
Kegiatan pelatihan kerajinan anyaman rotan bagi warga lansia di Sentra "Satria" Baturraden, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Sentra Satria)
Banyumas (ANTARA) - Warga lansia potensial di bagian wilayah Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, mendapat pelatihan kerajinan anyaman rotan di Sentra "Satria" Baturraden, salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial.
Dalam keterangannya di Baturraden, Banyumas, Jumat, Kepala Sentra "Satria" Baturraden Darmanto mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut antara lain menyasar warga lansia potensial di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
Kegiatan pelatihan bagi warga lansia yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu selama satu bulan itu, menurut dia, merupakan bagian dari Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berbasis komunitas bagi warga lansia potensial.
"Penjangkauan peserta kami lakukan melalui kerja sama dengan posyandu lansia di desa-desa. Saat ini dengan Posyandu Lansia Desa Ketenger," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Kluster Lanjut Usia Sentra "Satria" Baturraden Herwijati Anita Miranda Prajitno mengatakan, kegiatan pelatihan ditujukan untuk membantu warga lansia meningkatkan interaksi dengan sesama, membentuk kelompok dukungan sebaya, dan meningkatkan kemandirian.
"Dengan demikian, mereka dapat mengaktualisasikan diri dengan baik serta bisa lebih berkontribusi, memberikan partisipasi sosial dalam masyarakat. Lansia menjadi berdaya dan memiliki kemandirian," katanya.
Selain itu, kata dia, dengan keterampilan yang diperoleh warga lansia diharapkan dapat berkarya dan memperoleh pendapatan dari hasil karyanya.
"Ujung muara pelatihan ini, kesejahteraan lansia dapat meningkat," katanya.
Di antara 25 warga lansia yang mengikuti pelatihan kerajinan di ruang lokakarya Sentra "Satria" Baturraden, ada Slamet Riyanto (67).
Slamet, yang sehari-hari masih bekerja sebagai buruh tani, menggunakan waktu luang sebelum masa panen padi tiba untuk mengikuti pelatihan membuat barang kerajinan rotan.
Dia tampak tekun dan cekatan menganyam bilah-bilah rotan membentuk tatakan.
"Ingin tahu, ingin bisa, pelatihan ini harus saya sampai jadi, kalau belum, harus sampai bisa. Ilmunya bisa ditularkan ke teman-teman lain, kalau sudah banyak, maju, syukur-syukur bisa dijual," katanya.
Baca juga: Puluhan lansia ikut wisuda perdana santri program Tsaqifa
Dalam keterangannya di Baturraden, Banyumas, Jumat, Kepala Sentra "Satria" Baturraden Darmanto mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut antara lain menyasar warga lansia potensial di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
Kegiatan pelatihan bagi warga lansia yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu selama satu bulan itu, menurut dia, merupakan bagian dari Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berbasis komunitas bagi warga lansia potensial.
"Penjangkauan peserta kami lakukan melalui kerja sama dengan posyandu lansia di desa-desa. Saat ini dengan Posyandu Lansia Desa Ketenger," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Kluster Lanjut Usia Sentra "Satria" Baturraden Herwijati Anita Miranda Prajitno mengatakan, kegiatan pelatihan ditujukan untuk membantu warga lansia meningkatkan interaksi dengan sesama, membentuk kelompok dukungan sebaya, dan meningkatkan kemandirian.
"Dengan demikian, mereka dapat mengaktualisasikan diri dengan baik serta bisa lebih berkontribusi, memberikan partisipasi sosial dalam masyarakat. Lansia menjadi berdaya dan memiliki kemandirian," katanya.
Selain itu, kata dia, dengan keterampilan yang diperoleh warga lansia diharapkan dapat berkarya dan memperoleh pendapatan dari hasil karyanya.
"Ujung muara pelatihan ini, kesejahteraan lansia dapat meningkat," katanya.
Di antara 25 warga lansia yang mengikuti pelatihan kerajinan di ruang lokakarya Sentra "Satria" Baturraden, ada Slamet Riyanto (67).
Slamet, yang sehari-hari masih bekerja sebagai buruh tani, menggunakan waktu luang sebelum masa panen padi tiba untuk mengikuti pelatihan membuat barang kerajinan rotan.
Dia tampak tekun dan cekatan menganyam bilah-bilah rotan membentuk tatakan.
"Ingin tahu, ingin bisa, pelatihan ini harus saya sampai jadi, kalau belum, harus sampai bisa. Ilmunya bisa ditularkan ke teman-teman lain, kalau sudah banyak, maju, syukur-syukur bisa dijual," katanya.
Baca juga: Puluhan lansia ikut wisuda perdana santri program Tsaqifa
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ratusan warga di enam kecamatan terdampak banjir akibat luapan air sungai di Sragen
21 January 2025 14:37 WIB
Bhabinkamtibmas Bendungan Wonosobo sambangi peternak, cegah penyakit mulut dan kuku
13 January 2025 7:59 WIB
Propam periksa anggota Polresta Yogyakarta terkait dugaan aniaya warga Semarang
12 January 2025 12:12 WIB