Pemerintah siapkan 2 ribu ton aspal untuk perbaikan jalan pantura
Batang (ANTARA) - Kementerian Pekarjaan Umum telah menyiapkan 2.000 ton aspal untuk perbaikan jalan pantura Kabupaten Batang-Pekalongan, Jawa Tengah, yang kini sudah banyak berlubang.
Pejabat Pembuat Komitmen 1.2 Provinsi Jawa Tengah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY Christianto Yudha di Batang, Rabu, mengatakan bahwa fenomena kerusakan jalan pantura kini sudah cukup memprihatinkan sehingga perlu dilakukan penambalan.
"Saat curah hujan deras, kemunculan lubang jalan di pantura bisa mencapai 100 lubang hingga 200 lubang sehingga bisa menjadi ancaman serius keselamatan pengendara," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan dua tim tambal jalan untuk menanggulangi kerusakan jalan berlubang di jalur pantura itu.
"Kami menyediakan sekitar 2.000 ton aspal untuk menambal lubang. Akan tetapi, umur tambalan dari aspal ini pendek apalagi jika terus diguyur hujan deras," katanya.
Ia mengatakan ada dua faktor utama yang menyebabkan lubang-lubang jalan di pantura terus bermunculan yaitu tingginya curah hujan yang merusak struktur aspal dan beratnya beban muatan (Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintas di jalur pantura.
Selain itu, kata dia, ada titik tertentu seperti di depan Terminal Penundaan yang sering rusak karena tanah di bawahnya dilintasi sumber mata air.
"Jadi, meski diaspal tetap kondisinya akan basah. Kami pernah menggunakan semen kualitas terbaik tetapi tetap tidak bertahan lama," katanya.
Christianto mengatakan untuk mengatasi masalah ini secara permanen, pihaknya telah mengusulkan proyek rigid beton pada 2026-2027.
Rencana tersebut, kata dia, mencakup pengerjaan sepanjang 9,28 kilometer di jalur pantura Batang-Pekalongan, khususnya di titik-titik rawan kerusakan.
"Nanti kami akan rigid beton di titik-titik yang rawan. Jadi tidak semuanya tetapi hanya di area tertentu yang sering bermasalah. Kami mengimbau masyarakat waspada dan memperhatikan keselamatan berkendara hingga perbaikan permanen dapat dilakukan," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025