Semarang (ANTARA) -
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah menerima 51 orang taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Tingkat IV Angkatan 54, Kamis (6/4). Rencananya, mereka akan melakukan penelitian di beberapa UPT Pemasyarakatan yang ada di Jawa Tengah.
 
Penghadapan Kader Pemimpin itu diterima para Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah di Aula Kresna Basudewa. Tampak, Kepala Kantor Wilayah A Yuspahruddin, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar. Plus, beberapa Pejabat Administrasi Kantor Wilayah.
 
Memberikan arahan, Kakanwil Yuspahruddin berharap para taruna bisa mengkaji lebih dalam tentang fenomena Pemasyarakatan yang sangat jelas terjadi.
 
Dia mencontohkan ada pergeseran yang signifikan terkait perkara pidana yang dilakukan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di masa terdahulu dibandingkan saat ini.
 
Periode tahun 90-an, isi Lapas dan Rutan didominasi terpidana kasus pembunuhan dan pencucian. Saat ini, 60 sampai 70 persen nya adalah kasus narkotika.
 
"Bisa menjadi bahan penelitian. Ini menjadi fenomena yang sangat nyata. Kemudian dengan penelitian itu, hasil bisa digunakan untuk melakukan pembinaan secara maksimal," katanya.
 
Kakanwil juga mengarahkan mereka untuk membuat penelitian bagaimana cara efektif melakukan pembinaan, dengan menggali berbagai sumber baik yang di dalam Lapas ataupun sudah keluar dan yang sudah sukses dengan program pembinaan Pemasyarakatan.
 
Penutup, mantan Kakanwil Kemenkumham Aceh itu mengajak taruna untuk bekerja dengan baik dan punya integritas yang tinggi.
 
Sebelumnya, Kadiv Administrasi berharap hasil penelitian mereka dapat bermanfaat. Bukan hanya bagi Lapas dan Rutan terkait, tapi bagi pemasyarakatan secara umum.
 
"Hasil penelitiannya bisa menjadi referensi kepada seluruh divisi pemasyarakatan yang ada di Indonesia. Hasil dari Taruna Poltekip bisa sangat bermanfaat dan dapat didistribusikan sebagai bahan rujukan," katanya.
 
Sementara Kadivpas menginstruksikan taruna untuk tertib, disiplin dan berintegritas.
 
"Harus tertib jangan sampai tergiur dengan omongan-omongan ataupun ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab," tegas Supriyanto.
 
"Dan kalau turun ke lapangan yang berkaitan dengan WBP, minta pendampingan dari senior. Jangan bergerak sendirian," tambahnya.
 
Supriyanto juga mengungkapkan bahwa tidak selamanya teori yang diterima di bangku kuliah akan sama dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan itu, Kadivpas meminta taruna untuk menjadikan hal itu sebagai pembelajaran berharga.
 
Sebagai tambahan, rencananya, para taruna akan melakukan penelitian hingga akhir bulan April 2023.