Pemkot Pekalongan implementasikan muatan lokal kebencanaan TA 2023/2024
Jumat, 7 April 2023 6:01 WIB
Kepala Bidang Sekolah Dasar Unang Suharyogi memperlihatkan materi muatan lokal yang akan diajarkan pada Tahun Ajaran 2023/2024. (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap mengimplementasikan muatan lokal (mulok) kebencanaan di tingkat sekolah dasar (SD) pada Tahun Ajaran 2023/2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini implementasi muatan lokal pada tahap sosialisasi dan pendistribusian buku pedoman sebagai bahan pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan.
"Kami sudah sepakat mulok kebencanaan diarahkan menjadi suatu tema proyek penguatan profil pelajar Pancasila karena dalam struktur kurikulum muatan lokal sudah penuh sehingga tinggal mengarahkan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Sekolah Dasar Unang Suharyogi mengatakan pada buku pedoman tersebut terdapat lima permasalahan pokok yang ada di Kota Pekalongan yang berkaitan dalam mengelola bencana yang harus disampaikan kepada tenaga pendidik untuk peserta didik.
"Jadi peserta didik akan diberi penjelasan lima masalah pokok itu mulai dari faktor penyebab, perilaku masyarakat apa saja yang bisa memperburuk kondisi itu, serta upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak buruk. Kemudian isu penurunan tanah juga perlu dikenalkan kepada mereka," katanya.
Ia berharap berharap para guru bisa memahami materi dengan optimal agar muatan lokal kebencanaan bisa dikemas menarik sehingga imbasnya anak didik dapat cakap menanggapi dan menangani bencana.
Tenaga pendidik, lanjut dia, dapat memaparkan masalah banjir rob, banjir hujan, sampah, limbah, dan wabah penyakit yang nantinya akan berdampak pada warga maupun lingkungan.
"Apabila, tenaga pendidik dapat memahami materi secara optimal maka implementasi muatan lokal akan sukses dan mudah diterima oleh peserta didik," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini implementasi muatan lokal pada tahap sosialisasi dan pendistribusian buku pedoman sebagai bahan pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan.
"Kami sudah sepakat mulok kebencanaan diarahkan menjadi suatu tema proyek penguatan profil pelajar Pancasila karena dalam struktur kurikulum muatan lokal sudah penuh sehingga tinggal mengarahkan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Sekolah Dasar Unang Suharyogi mengatakan pada buku pedoman tersebut terdapat lima permasalahan pokok yang ada di Kota Pekalongan yang berkaitan dalam mengelola bencana yang harus disampaikan kepada tenaga pendidik untuk peserta didik.
"Jadi peserta didik akan diberi penjelasan lima masalah pokok itu mulai dari faktor penyebab, perilaku masyarakat apa saja yang bisa memperburuk kondisi itu, serta upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak buruk. Kemudian isu penurunan tanah juga perlu dikenalkan kepada mereka," katanya.
Ia berharap berharap para guru bisa memahami materi dengan optimal agar muatan lokal kebencanaan bisa dikemas menarik sehingga imbasnya anak didik dapat cakap menanggapi dan menangani bencana.
Tenaga pendidik, lanjut dia, dapat memaparkan masalah banjir rob, banjir hujan, sampah, limbah, dan wabah penyakit yang nantinya akan berdampak pada warga maupun lingkungan.
"Apabila, tenaga pendidik dapat memahami materi secara optimal maka implementasi muatan lokal akan sukses dan mudah diterima oleh peserta didik," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB