Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak sekitar 2.000 aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintahan setempat untuk berbelanja di Pasar Johar Semarang pada Jumat (14/4) besok.

"Kami terus menerus melakukan upaya-upaya agar inflasi di Kota Semarang semakin rendah. Ini (inflasi, red.) bisa semakin turun, tetapi daya beli masyarakat tetap ada," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Kamis.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajak jajaran ASN untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional yang akan dimulai dengan giliran pertama adalah Pasar Johar Semarang.

Pemilihan Pasar Johar, kata dia, karena bersamaan dengan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diinisiasi Bank Indonesia di Aloon-Aloon Semarang, bersebelahan dengan Pasar Johar.

"Kedua, karena memang di Pasar Johar ini agak sepi ya, khususnya di (los, red.) bumbon (bumbu dapur) dan sayur mayur. Ya, sebagai upaya membangkitkan mereka agar bisa pulih kembali," katanya.

Pasar Johar sempat terbakar hebat pada 2015 lalu yang membuat para pedagang direlokasi ke lahan milik Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dan baru saja mereka "boyongan" lagi ke Pasar Johar setelah direvitalisasi.

Ia berharap Pasar Johar kembali ramai seperti dulu sebelum terbakar, yakni sebagai pusat perdagangan, apalagi setelah direvitalisasi dan ditata dengan baik sehingga pengunjung akan lebih nyaman.

Namun, Ita meminta para pedagang di pasar-pasar tradisional lainnya tidak perlu khawatir karena cuma 2.000 ASN yang diajak ke Pasar Johar, dari total sekitar 12.000 ASN yang ada di Kota Semarang.

"PNS kita (Pemkot Semarang, red.) ada 12.000 orang. Nanti, yang lainnya belanja di pasar terdekat masing-masing, dibagi-bagi. Ada jadwalnya. Kalau enggak dipaksa, enggak belanja," ujarnya.

Apalagi, ASN di Kota Semarang baru saja menerima tunjangan hari raya (THR) dan tambahan penghasilan pegawai (TPP) sehingga bisa digunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional.

"(THR-TPP, red.) Dua hari lalu cair. Makanya, wajahnya (ASN, red.) cerah-cerah. Kalau saya kan hanya teken saja," pungkas wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.