Solo (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyikapi adanya parkir liar pengunjung yang akan ke Masjid Sheikh Zayed karena berisiko bagi keselamatan.
 
Saat dikonfirmasi di Solo, Kamis sikap tegas diambil karena oleh oknum juru parkir, pengunjung yang akan menuju ke Masjid Sheikh Zayed diarahkan untuk parkir di sebelah barat rel kereta api yang letaknya bersebelahan dengan masjid. Sedangkan saat ini akses dari barat ke timur masih ditutup karena pengerjaan viaduk atau jalan yang ada di bawah rel.
 
Dengan parkir di sebelah barat rel artinya ketika pengunjung yang akan ke masjid harus melewati kawasan proyek.
 
Bahkan oleh oknum warga, ada pengunjung yang diarahkan menyeberangi rel dengan berjalan kaki. Selain itu, Gibran mengatakan ada oknum warga yang juga nekat mendobrak pintu proyek.
 
"Pengunjung nggak tahu apa-apa, mereka niatnya ingin ke masjid, salat, ibadah. Mereka tidak tahu parkir mana. Kalau diarahkan ke situ ya kesenggol backhoe (alat berat) ya rumah sakit," katanya.
 
Padahal pintu sengaja ditutup agar warga tidak mengakses lokasi proyek.
 
"Sudah pernah lihat warga ndobrak (mendobrak pintu proyek, Red.) belum? Kalau mau kena backhoe lewato (lewat saja)," katanya.
 
Terkait hal itu, ia berpesan kepada warga sekitar untuk mengikuti aturan. Apalagi sampai mengarahkan pengunjung untuk menyeberang rel.
 
"Lagi ada proses konstruksi, alat berat. Ditutup itu ada fungsinya. Orang luar kota diarahkan parkir ke situ salah," katanya.
 
Sebelumnya, akibat adanya parkir liar tersebut Gibran sempat menempatkan kendaraan dinasnya di lokasi proyek.
 
Sementara itu, ia memastikan proyek tersebut akan selesai akhir bulan Mei.
 
"Sabar dulu, saya tahu kok warga kalau mau lewat situ harus berputar. Tapi nanti kalau sudah jadi kan bisa dinikmati," katanya.

Baca juga: Jokowi dan Ganjar di Masjid Sheikh Zayed untuk Shalat Idul Fitri