BPS Jateng catat ekonomi Jateng triwulan I 2023 tumbuh 5,04 persen
Jumat, 5 Mei 2023 16:01 WIB
Tangkapan layar laman Youtube BPS Jateng saat Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan menjelaskan pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2023 di Semarang, Jumat. (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat ekonomi provinsi ini pada triwulan I 2023 (y on y) tumbuh sebesar 5,04 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan di Semarang, Jumat, mengatakan meski tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2023 tersebut lebih lambat jika dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 5,12 persen.
Adapun dari 17 jenis lapangan usaha yang menjadi struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah, kata dia, terdapat dua lapangan usaha yang tumbuh negatif, yakni pertambangan dan penggalian, serta pengadaan listrik dan gas.
Sementara dari 15 jenis lapangan usaha lainnya, lanjut dia, pertumbuhan paling signifikan berada di penyediaan akomodasi dan makanan-minuman yang mencapai 17,45 persen.
Adapun transportasi dan pergudangan, menurut dia, mengalami pertumbuhan sebesar 15,58 persen.
Ia menjelaskan terdapat lapangan usaha yang berperan dominan yang juga tumbuh positif, yakni industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Industri pengolahan masih mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2023 sebesar 34.persen," katanya.
Adapun besaran PDRB Jawa Tengah di triwulan I 2023 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp413,6 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp270,63 triliun.
Baca juga: Daging ayam dan tiket angkutan antarkota picu inflasi Jawa Tengah
Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan di Semarang, Jumat, mengatakan meski tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2023 tersebut lebih lambat jika dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 5,12 persen.
Adapun dari 17 jenis lapangan usaha yang menjadi struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah, kata dia, terdapat dua lapangan usaha yang tumbuh negatif, yakni pertambangan dan penggalian, serta pengadaan listrik dan gas.
Sementara dari 15 jenis lapangan usaha lainnya, lanjut dia, pertumbuhan paling signifikan berada di penyediaan akomodasi dan makanan-minuman yang mencapai 17,45 persen.
Adapun transportasi dan pergudangan, menurut dia, mengalami pertumbuhan sebesar 15,58 persen.
Ia menjelaskan terdapat lapangan usaha yang berperan dominan yang juga tumbuh positif, yakni industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Industri pengolahan masih mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2023 sebesar 34.persen," katanya.
Adapun besaran PDRB Jawa Tengah di triwulan I 2023 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp413,6 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp270,63 triliun.
Baca juga: Daging ayam dan tiket angkutan antarkota picu inflasi Jawa Tengah
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025