Semarang (ANTARA) - Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) mulai melirik potensi segmen kargo lokal pada beberapa kawasan industri baru yang berkembang di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah ALFI Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Teguh Arif Handoko usai pengukuhan pengurus DPW ALFI/ILFA Jateng-DIY di Semarang beberapa waktu lalu.

Menurut dia, potensi kargo lokal mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“ALFI ke depan tidak hanya mengincar segmen kargo internasional, namun juga lokal, apalagi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang ada di Jateng sudah mampu melayani kebutuhan ekspor dan impor,” katanya.

Baca juga: Asosiasi Logistik dan Forwarder Apresiasi Bea Cukai

Ia mengungkapkan, pekerjaan rumah dihadapi saat ini yakni menjaga potensi pengelolaan kargo ada di wilayah Jateng agar justru tidak lari ke daerah lain.
.
"Jika nanti investor masuk ke Jateng karena memiliki upah murah. Selain itu, Jateng lebih kondusif, namun jangan sampai kargonya malah lari ke Surabaya atau Jabar,” ujarnya.

Disebutkan, keluar masuk kontainer di Pelabuhan Tanjung Emas baru mencapai 790 ribu TEUs, sedangkan  Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya sudah mencapai 3,5 juta TEUs dan pelabuhan di Jakarta bisa tembus 7 juta TEUs.

“Oleh karena itu kami terus memacu agar bisa menembus 1 juta TEUs sehingga kami juga mulai berpikir menggarap kargo lokal,” kata Teguh Arif.

Baca juga: ALFI Semarang: Pengiriman Barang via Kapal Anjlok 20 Persen
Baca juga: ALFI Akui Pelayanan Pelabuhan Tanjung Emas Bagus