Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) K.H. Musthofa Aqil Siradj mengimbau masyarakat untuk menghadapi tahun politik dengan tenang dan saling menjaga perdamaian serta persatuan antar-anak bangsa.
 
K.H. Musthofa dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu juga mengingatkan bahwa kerukunan, toleransi, dan sikap saling menghormati antarpendukung perlu dijaga memasuki tahun politik ini.
 
"Jangan sampai pesta demokrasi justru menimbulkan retaknya hubungan dengan sesama, antaranak bangsa, apalagi antarpemeluk agama dengan memanfaatkan isu-isu agama," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan mengingat suasana politik tahun 2023 sudah semakin dinamis. Pasalnya para partai, calon, dan elemen politik lainnya sudah saling berebut simpati dan dukungan masyarakat.
 
 
Selain itu, dia mengatakan bahwa para kiai, habaib, dan ulama juga menolak keras praktik politisasi agama dan isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

K.H. Musthofa menambahkan, pemilu merupakan jihad sebagai anak-anak bangsa untuk menentukan calon pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab, serta mencintai rakyat dan dapat menjalankan kewajiban sebaik-baiknya.
 
"Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT," kata dia.
 
Lebih lanjut, ia berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik yang mempunyai sifat rahmatan lil alamin, sesuai ajaran Rasulullah SAW.
 
Dia pun mendorong agar perhelatan politik tersebut disambut dengan antusias semua elemen masyarakat, diiringi dengan persaingan yang sehat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
 
"Demikian amanat yang disampaikan para kiai, habaib dan ulama kepada Majelis Dzikir Hubbul Wathon", kata K.H. Musthofa.
 

Baca juga: Ketua MUI Jateng ingatkan bahaya politik identitas