Replika lokomotif DD52 dbangun di Stasiun Semarang Tawang
Rabu, 7 Juni 2023 13:39 WIB
Seorang teknisi menyiapkan mesin pencetak tiga dimensi yang digunakan dalam proses pembangunan replika Lokomotif DD52 di Stasiun Tawang Semarang, Rabu. (ANTARA/ I.C.Senjaya)
Semarang (ANTARA) - Masyarakat Pelestarian Kereta Api Indonesia atau "Indonesian Railway Preservation Society" memulai rangkaian pembangunan replika lokomotif DD52 yang merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia.
Ketua Umum Masyarakat Pelestarian Kereta Api Indonesia Ricky Dwi Agusti di Semarang, Rabu, mengatakan, rangkaikan pembangunan replika lokomotif DD52 yang digelar dalam rangka HUT ke-21 komunitas tersebut dilakukan di lobi Stasiun Semarang Tawang.
Menurut dia, bagian-bagian replika kereta dicetak menggunakan mesin pencetak tiga dimensi.
"Ada 35 mesin pencetak tiga dimensi yang digunakan," katanya
Ia menuturkan mesin-mesin tersebut akan bekerja selama 24 jam tanpa henti di lobi Stasiun Semarang Tawang selama dua pekan ke depan
"Proses pencetakan bagian-bagian yang akan dirangkai tersebut akan selesai pada 21 Juni 2023," tambahnya.
Replika Lokomotif DD52 dengan ukuran 1 banding 4 tersebut, kata dia, menggunakan bahan filamen plastik yang rigid dan tahan lama.
Usai pencetakan selesai, ia menjelaskan akan dilanjutkan dengan perangkaian yang dilakukan di kompleks Lawang Sewu Semarang.
Sementara Kepala Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian kereta api.
"Pelestarian kereta api di mala lalu, sekarang, dan yang akan datang," katanya.
Ia mengatakan Lokomotif DD52 diproduksi pada kurun waktu 1923 hingga 1924.
"Lokomotif ini beroperasi hingga sekitar 1970," tambahnya.
Replika lokomotif legendaris tersebut, menurut dia, rencananya akan dipamerkan secara bergantian di sejumlah stasiun di Indonesia.
Ia berharap proses pembuatan replika yang membutuhkan sekitar 170 kg filamen plastik tersebut bisa selesai sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca juga: KA Bogowonto gangguan lokomotif, perjalanan sejumlah kereta terganggu
Ketua Umum Masyarakat Pelestarian Kereta Api Indonesia Ricky Dwi Agusti di Semarang, Rabu, mengatakan, rangkaikan pembangunan replika lokomotif DD52 yang digelar dalam rangka HUT ke-21 komunitas tersebut dilakukan di lobi Stasiun Semarang Tawang.
Menurut dia, bagian-bagian replika kereta dicetak menggunakan mesin pencetak tiga dimensi.
"Ada 35 mesin pencetak tiga dimensi yang digunakan," katanya
Ia menuturkan mesin-mesin tersebut akan bekerja selama 24 jam tanpa henti di lobi Stasiun Semarang Tawang selama dua pekan ke depan
"Proses pencetakan bagian-bagian yang akan dirangkai tersebut akan selesai pada 21 Juni 2023," tambahnya.
Replika Lokomotif DD52 dengan ukuran 1 banding 4 tersebut, kata dia, menggunakan bahan filamen plastik yang rigid dan tahan lama.
Usai pencetakan selesai, ia menjelaskan akan dilanjutkan dengan perangkaian yang dilakukan di kompleks Lawang Sewu Semarang.
Sementara Kepala Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian kereta api.
"Pelestarian kereta api di mala lalu, sekarang, dan yang akan datang," katanya.
Ia mengatakan Lokomotif DD52 diproduksi pada kurun waktu 1923 hingga 1924.
"Lokomotif ini beroperasi hingga sekitar 1970," tambahnya.
Replika lokomotif legendaris tersebut, menurut dia, rencananya akan dipamerkan secara bergantian di sejumlah stasiun di Indonesia.
Ia berharap proses pembuatan replika yang membutuhkan sekitar 170 kg filamen plastik tersebut bisa selesai sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca juga: KA Bogowonto gangguan lokomotif, perjalanan sejumlah kereta terganggu
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Nilai ekspor ekonomi kreatif hingga pertengahan 2024 capai 12,36 miliar dolar AS
11 September 2024 18:12 WIB
Replika payung pola Mangkunegaran tampil pada Festival Payung Indonesia 2022
03 September 2022 19:26 WIB, 2022
Kirab Replika Tandu Soedirman di Purbalingga menumbangkan rekor MURI
01 September 2022 7:49 WIB, 2022
Kirab Boyongan Replika Saka Sipanji digelar sambut hari jadi Banyumas
13 February 2020 17:03 WIB, 2020