Pemkab Batang siap tuntaskan 4.657 kasus stunting
Senin, 12 Juni 2023 17:10 WIB
Petugas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang melakukan pendataan kasus stunting pada warga desa, Senin (12/6/2023). (ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menuntaskan 4.657 di antara 44.803 balita yang mengalami kasus stunting tersebar di 15 kecamatan di daerah itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang Supriyono di Batang, Senin, mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk menangani persoalan kasus stunting di 25 desa di delapan kecamatan.
"Kami mempertimbangkan penanganan kasus stunting di delapan kecamatan tersebut karena berdasar analisa situasi data dari organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian indikator lainnya seperti penyediaan air bersih dan jamban," katanya.
Sebanyak delapan kecamatan tersebut, yakni Warungasem, Banyuputih, Tulis, Gringsing, Reban, Blado, Kandeman, dan Bawang.
Supriyono yang didampingi Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang Winasih mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menuntaskan kasus kekerdilan pada anak dengan menyiapkan sejumlah program kegiatan, seperti menyiapkan tim pendamping keluarga dan memberikan pelayanan keluarga berencana.
"Kami komitmen mengentaskan kasus stunting karena saat ini masih ada 4.657 balita atau sekitar 10,39 persen dari 44.893 balita yang masih mengalami kasus itu," katanya.
Dalam penuntasan kasus kekerdilan pada anak itu, pihaknya melibatkan sejumlah OPD, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Kementerian Agama untuk memberikan edukasi pada masyarakat terhadap pentingnya mencegah terjadinya kasus tersebut.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah ini dapat mencegah adanya kasus kekerdilan pada anak (stunting, red.) di 248 desa yang tersebar di 15 kecamatan," katanya.
Baca juga: Wabup Boyolali minta upaya maksimal turunkan stunting
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang Supriyono di Batang, Senin, mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk menangani persoalan kasus stunting di 25 desa di delapan kecamatan.
"Kami mempertimbangkan penanganan kasus stunting di delapan kecamatan tersebut karena berdasar analisa situasi data dari organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian indikator lainnya seperti penyediaan air bersih dan jamban," katanya.
Sebanyak delapan kecamatan tersebut, yakni Warungasem, Banyuputih, Tulis, Gringsing, Reban, Blado, Kandeman, dan Bawang.
Supriyono yang didampingi Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Batang Winasih mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menuntaskan kasus kekerdilan pada anak dengan menyiapkan sejumlah program kegiatan, seperti menyiapkan tim pendamping keluarga dan memberikan pelayanan keluarga berencana.
"Kami komitmen mengentaskan kasus stunting karena saat ini masih ada 4.657 balita atau sekitar 10,39 persen dari 44.893 balita yang masih mengalami kasus itu," katanya.
Dalam penuntasan kasus kekerdilan pada anak itu, pihaknya melibatkan sejumlah OPD, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Kementerian Agama untuk memberikan edukasi pada masyarakat terhadap pentingnya mencegah terjadinya kasus tersebut.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah ini dapat mencegah adanya kasus kekerdilan pada anak (stunting, red.) di 248 desa yang tersebar di 15 kecamatan," katanya.
Baca juga: Wabup Boyolali minta upaya maksimal turunkan stunting
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024