Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak semua pihak berkomitmen melestarikan batik dari berbagai daerah yang memiliki keunikan serta kekhasan masing-masing.
“Saya ajak semua bersama-sama melestarikan batik, apalagi UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi,“ katanya di Semarang, Senin.
Menurut dia, upaya mengembangkan batik dengan melakukan berbagai inovasi, salah satunya desain, baik dari sisi motif maupun model, agar lebih modis.
Dirinya menilai fesyen batik yang menarik dan modis akan membuat generasi muda mau mengenakannya.
“Ketika mereka mulai senang mengenakan batik, maka kecintaannya terhadap batik pun akan tumbuh. Yang penting bagaimana anak muda ketika nongkrong, pakai batik nyaman,” ujarnya.
Ia menyebut kepala daerah dan para tokoh berperan penting untuk menjadi penentu tren di masyarakat.
Ia mengungkapkan sekitar 2018, mengenakan sarung batik masih dianggap sebagai pakaian perempuan oleh sebagian kalangan.
Wagub Taj Yasin bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kemudian seringkali mengenakan sarung batik di berbagai acara, sehingga tidak lama kemudian menjadi tren.
“Ketika ternyata Mas Ganjar pakai, saya pakai, akhirnya sekarang di mana-mana produksi sarung batik ada. Dulu mungkin hanya Solo, Pekalongan, yang motifnya gak menyentuh ke anak-anak muda. Sekarang gak, abstraknya bagaimana, desainnya bagaimana, mengikuti anak-anak muda sehingga mereka saat ini lebih senang memakai sarung yang bermotif batik,” katanya.
Baca juga: Bupati Purbalingga ajak warga beli produk lokal guna pulihkan ekonomi