Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya yang akan digunakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi untuk pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang.
“Kami berterima kasih atas hibah berupa bangunan beserta perangkat yang ada di Balai Bahasa Jateng. Ini akan memberi kepastian kepada kita dalam pemanfaatan aset-aset tersebut, karena dengan adanya penyerahan, tentu kita akan lebih punya kepastian untuk melakukan pemeliharaan dan pemanfaatan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno di Semarang, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, ke depan hibah barang milik negara dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrisek) melalui Balai Bahasa Jateng akan dipelihara dan dimanfaatkan secara optimal oleh Pemprov Jateng.
Sekda juga berharap kerja sama antara Pemprov Jateng dengan Balai Bahasa Jateng terus ditingkatkan, terutama yang terkait pelestarian budaya dan bahasa daerah, karena Bahasa Jawa sarat nilai budi pekerti.
Ia berharap semua pihak, termasuk pemerintah daerah (pemda) dan Balai Bahasa, bersama-sama menjaga kelestarian Bahasa Jawa yang dimulai dari sekolah-sekolah.
“Kami mohon bantuan Balai Bahasa Jateng. Kita bersama-sama menjaga kelestarian bahasa. Karena bahasa daerah, kalau di Jawa berkorelasi langsung dengan budi pekerti sehingga harus betul-betul kita jaga. Bahasa Jawa itu ada tingkatannya, dari anak kecil kepada orang tua maupun orang lain. Ini nilai budi pekertinya sangat tinggi,” ujarnya.
Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifuddin menjelaskan gedung Balai Bahasa Jateng telah pindah ke Jalan Diponegoro, Kabupaten Semarang, dengan lahan seluas 1,47 hektare, sedangkan barang milik negara berupa bangunan permanen yang sebelumnya merupakan Gedung Balai Bahasa Jateng di Jalan Elang Tembalang, Kota Semarang, telah dihibahkan kepada Pemprov Jateng.
“Kami sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam pelaksanaan program-program yang ada di Jateng, terutama berkontribusi program yang dicanangkan oleh Pemprov Jateng. Salah satunya, mungkin dari bangunan ini bisa digunakan untuk bagian dari OPD Provinsi Jateng,” katanya.
Ia menyebut Balai Bahasa Jateng sengaja ditempatkan di Provinsi Jateng untuk menangani bahasa dan sastra.
Selain itu keberadaan Balai Bahasa sebagai penunjang perpanjangan tangan pelaksanaan program kebijakan yang ditentukan Kemendikbudristek, serta mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
“Terkait kebahasaan dan kesastraan, ini juga sekaligus mungkin ada harapan untuk bekerja sama dengan baik. Ke depan, mungkin tidak sampai di sini kerja samanya karena memang keberadaan kami ditugaskan harus bermanfaat sehingga dapat bermartabat,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Kudus bantah ada pemaksaan pemindahan siswa SD negeri ke SLB