Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka merosot lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencatat kerugian untuk sesi kesembilan berturut-turut, penurunan harian terpanjang sejak 2017, terpukul melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 13,10 dolar AS atau 0,68 persen menjadi ditutup pada 1.915,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.933,50 dolar AS dan terendah di 1.914,20 dolar AS.

Emas berjangka terpangkas 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.928,30 dolar AS pada Rabu (16/8/2023), setelah merosot 8,80 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.935,20 dolar AS pada Selasa (15/8/2023), dan tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.944,00 dolar AS pada Senin (14/8/2023).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terkerek 18 sen atau 0,80 persen, menjadi ditutup pada 22,715 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 4,30 dolar AS atau 0,48 persen, menjadi menetap pada 895,60 dolar AS per ounce.