
Prolanis, asa Jito peserta BPJS Purwokerto atasi penyakit kronis

Peserta JKN penyandang penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi diharapkan mengikuti Prolanis ...
Semarang (ANTARA) - Memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak menjadikan Jito Sudiman (59), kakek dua cucu dari Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, kehilangan semangat hidupnya.
Kondisi ini justru menyadarkannya untuk lebih menjaga kesehatan dengan bergabung ke dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
“Ketika memasuki usia 50 tahun saya mendaftar Prolanis. Bukan sekadar untuk diri sendiri, tapi saya juga mengajak rekan-rekan di tempat kerja yang memang memiliki riwayat penyakit kronis untuk mengikuti Prolanis. Program ini penting untuk deteksi dan mengelola penyakit sejak dini,” ucapnya.
Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi telah menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Prolanis sebagai bagian dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bentuk pelayanan kesehatan proaktif yang dihadirkan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis.
Peserta JKN penyandang penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi diharapkan mengikuti Prolanis untuk mendorong peningkatan kualitas hidup. Ini perlu dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit yang lebih parah. Prolanis dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai garda terdepan penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat.
“Anggota Prolanis di tempat saya ada sekitar 23 orang. Nanti ada jadwal tertentu setiap bulan untuk kita datang senam dan pemeriksaan kesehatan. Ketika ada keluhan juga bisa langsung dikonsultasikan dengan dokter saat Prolanis. Layanan Prolanis sejauh ini bagus dan kegiatannya sangat bermanfaat. Kita menjadi lebih bugar dengan mengikuti senam. Secara psikis juga jadi senang karena bertemu teman-teman,” jelas Jito.
Beragam aktivitas yang mendukung peningkatan kualitas kesehatan dihadirkan dalam kegiatan Prolanis. Kegiatan ini di antaranya yakni konsultasi medis, edukasi kelompok peserta, reminder melalui SMS gateway, home visit, dan senam Prolanis. Pemeriksaan dalam kegiatan Prolanis memungkinkan pesertanya memonitor kondisi kesehatan secara berkala.
Lebih dari itu, Prolanis juga menciptakan komunitas yang hangat dan suportif untuk dapat saling berbagi pengalaman, memberikan semangat, dan menguatkan satu sama lain. Edukasi kesehatan diberikan kepada peserta Prolanis untuk meningkatkan pemahaman kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan peserta.
“Pesan saya, jangan segan untuk bergabung di fasilitas gratis dari Program JKN yaitu Prolanis. Di usia kita, walaupun badan terasa sehat tetap perlu rutin cek kesehatan. Jangan malu, ini penting untuk mencegah sakit yang lebih parah,” ujar Jito.
Jito yang telah menjadi peserta JKN sejak 2014 silam juga menambahkan bahwa dirinya merasa dimudahkan dengan beragam inovasi yang telah dihadirkan oleh BPJS Kesehatan. Ia sudah rutin memanfaatkan fitur pendaftaran antrean online untuk pelayanan Prolanis melalui Aplikasi Mobile JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto, Niken Sawitri menjelaskan bahwa penurunan risiko komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit kronis merupakan tujuan utama hadirnya Prolanis. Melalui program ini peserta JKN dengan riwayat penyakit kronis diharapkan dapat memperoleh perawatan yang tepat waktu.
“BPJS Kesehatan terus berupaya menghadirkan layanan kesehatan promotif dengan memberikan dukungan penyediaan tenaga kesehatan, pembiayaan pemeriksaan, dan obat-obatan bagi pasien penyakit kronis. Prolanis menjadi bukti bahwa penyakit kronis bukanlah akhir dari segalanya. Pola hidup yang sehat dan pengelolaan penyakit yang tepat dan berkualitas adalah kuncinya," ujar Niken. ***
Pewarta : KSM
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025