Solo (ANTARA) -
Akses utama yang menghubungkan Solo-Karanganyar yakni Jembatan Jurug B kembali dibuka untuk umum usai proses revitalisasi sekitar satu tahun.
 
Pantauan di Solo, Jawa Tengah, Selasa, pembukaan Jembatan Jurug B tersebut mulai dibuka pada pukul 15.00 WIB. Sejumlah kendaraan yang melintas mulai dari roda dua hingga kendaraan berat.
 
Sejumlah warga mengaku senang dengan dibukanya jembatan tersebut karena perjalanan menjadi lebih lancar dan cepat. Salah satu warga yang setiap hari melintasi jembatan tersebut Langgeng Widodo mengaku senang karena perjalanan lebih cepat.
 
"Sebagai warga Karanganyar yang hampir tiap hari melintas ke Solo, saya menyambut baik dibukanya Jembatan Jurug tipe B. Dengan pembukaan jembatan itu, tentu saja lalu lintas menjadi lancar, setelah hampir satu tahun harus desak-desakan dan berbagi jalan di satu jembatan," kata warga Jateng, Kabupaten Karanganyar tersebut.
 
Ia mengatakan sewaktu jembatan tersebut masih diperbaiki, ia hanya berani melewati jembatan kecil Solo-Karanganyar jika mengendarai sepeda motor.
 
"Saya berani lewat di jembatan yang sebelahnya, tapi kalau bawa mobil saya seringkali lewat jalan lingkar atau ring road, apalagi kalau jam-jam sibuk. Tapi setelah jembatan dibuka mungkin saya lewat situ terus, karena dekat dan waktu tempuh lebih singkat," katanya.
 
Warga lain Haryono juga mengaku senang dengan dibukanya Jembatan Jurug B tersebut.
 
"Karena jalur yang kemarin padat kendaraan karena perbaikan Jembatan Jurug sekarang sudah kembali normal dan lancar kembali. Terima kasih Pemerintah Kota Solo dan mas wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka)," kata karyawan UNS tersebut.
 
Sebelumnya, Construction Manager PT Baja Titian Utama Area Jawa Tengah M Fathoni Jalaludin mengatakan pengerjaan jembatan Jurug B sudah selesai 99 persen.
 
Ia mengatakan secara infrastruktur, jembatan tersebut sudah jadi. Untuk penyelesaiannya tinggal menyisakan marka jalan, lampu penerangan, dan taman.
 
Usai revitalisasi, untuk lebar jembatan bertambah sekitar 2,5 meter, yakni dari 7 meter menjadi 9,5 meter. Selain itu, jembatan diklaim akan mampu bertahan hingga 100 tahun dan tahan gempa.
 
"Kekuatannya mulai dari desain, kualitas bahan, pekerjaannya dengan mengacu pada traffic yang lewat. Jadi sudah dihitung terhadap ketahanan gempa dan kendaraan yang lewat," katanya.