Kabupaten Kudus miliki pasar khusus jual beli sayur dan buah
Selasa, 12 September 2023 16:35 WIB
Bupati Kudus Hartopo melepas stiker tanda nomor salah satu kios di Pasar Saerah yang merupakan pasar sayur dan buah di Jalan Agil Kusumadya di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa (12/9/2023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini memiliki pasar tradisional yang khusus menjual komoditas sayur mayur dan buah-buahan, sehingga menjadi solusi atas permasalahan pedagang sayur di malam hari, kata Bupati Kudus Hartopo.
"Hadirnya pasar sayur dan buah di Jalan Agil Kusumadya di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, tentunya menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di kawasan Pasar Bitingan Kudus setiap malam, ketik pedagang sayur dari berbagai daerah menggelar dagangannya," ujarnya ditemui usai meresmikan Pasar Saerah di Kudus, Selasa.
Menurut dia pedagang sayur dan buah yang biasa berjualan di Pasar Bitingan pada malam hari bisa pindah ke Pasar Saerah. Bahkan, pihak manajemen pasar tersebut juga memberi penawaran spesial untuk awal sewa. Setelah menempati selama beberapa lama, pedagang bisa memutuskan untuk pindah atau tetap berada di Pasar Saerah.
"Kami sudah audiensi dengan manajemen biar dikasih keringanan untuk pedagang sayur dan buah di awal sewa. Saya minta pedagang sayur dan buah masuk pasar dulu, tidak boleh jadi pedagang liar di luar," ujarnya.
Selain bisa mengurangi kemacetan, kata dia, kepindahan pedagang sayur pada malam hari juga bisa mengurangi kekumuhan di area eks Matahari Plaza.
Ia mengakui sudah berupaya menawarkan kawasan eks Matahari Plaza kepada investor, namun ada yang berminat karena kawasan sekitar memang terlihat kumuh.
"Harapannya, setelah pedagang malam hari pindah ke Pasar Saerah, maka eks Matahari Plaza lebih rapi dan tidak kumuh. Mudah-mudahan ada investor yang tertarik berinvestasi," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Manajemen PT Prakarsa Graha Pangan Chaulanna Rindho Wartono mengungkapkan untuk periode September hingga Desember 2023, pedagang dibebaskan dari biaya sewa kios.
"Untuk tarif retribusinya nanti bisa dibicarakan bersama-sama," ujarnya.
Jumlah kios yang tersedia di Pasar Saerah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Pasar Bitingan Kudus, sekitar 108 kios dan masih bisa ditambah karena lahannya masih cukup luas.
Pasar Saerah nantinya menjadi pasar alternatif bagi warga yang hendak berbelanja buah dan sayuran segar dengan harga terjangkau. Seperti filosofi nama saerah yang merupakan akronim dari "sae lan murah" atau baik dan murah.
Untung, salah satu pedagang sayur dan buah yang selama ini berjualan di Pasar Bitingan Kudus menyambut positif adanya Pasar Saerah karena tempatnya lebih nyaman dan tidak lagi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
"Bahkan, kios untuk berjualan juga ada atapnya. Berbeda ketika berjualan di halaman Pasar Bitingan tanpa ada atap, sehingga ketika musim hujan tidak perlu membuat atap sementara," ujarnya.
Baca juga: Disdagperin Boyolali pantau harga beras di pasar dijual Rp14.000 perkg
"Hadirnya pasar sayur dan buah di Jalan Agil Kusumadya di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, tentunya menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di kawasan Pasar Bitingan Kudus setiap malam, ketik pedagang sayur dari berbagai daerah menggelar dagangannya," ujarnya ditemui usai meresmikan Pasar Saerah di Kudus, Selasa.
Menurut dia pedagang sayur dan buah yang biasa berjualan di Pasar Bitingan pada malam hari bisa pindah ke Pasar Saerah. Bahkan, pihak manajemen pasar tersebut juga memberi penawaran spesial untuk awal sewa. Setelah menempati selama beberapa lama, pedagang bisa memutuskan untuk pindah atau tetap berada di Pasar Saerah.
"Kami sudah audiensi dengan manajemen biar dikasih keringanan untuk pedagang sayur dan buah di awal sewa. Saya minta pedagang sayur dan buah masuk pasar dulu, tidak boleh jadi pedagang liar di luar," ujarnya.
Selain bisa mengurangi kemacetan, kata dia, kepindahan pedagang sayur pada malam hari juga bisa mengurangi kekumuhan di area eks Matahari Plaza.
Ia mengakui sudah berupaya menawarkan kawasan eks Matahari Plaza kepada investor, namun ada yang berminat karena kawasan sekitar memang terlihat kumuh.
"Harapannya, setelah pedagang malam hari pindah ke Pasar Saerah, maka eks Matahari Plaza lebih rapi dan tidak kumuh. Mudah-mudahan ada investor yang tertarik berinvestasi," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Manajemen PT Prakarsa Graha Pangan Chaulanna Rindho Wartono mengungkapkan untuk periode September hingga Desember 2023, pedagang dibebaskan dari biaya sewa kios.
"Untuk tarif retribusinya nanti bisa dibicarakan bersama-sama," ujarnya.
Jumlah kios yang tersedia di Pasar Saerah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Pasar Bitingan Kudus, sekitar 108 kios dan masih bisa ditambah karena lahannya masih cukup luas.
Pasar Saerah nantinya menjadi pasar alternatif bagi warga yang hendak berbelanja buah dan sayuran segar dengan harga terjangkau. Seperti filosofi nama saerah yang merupakan akronim dari "sae lan murah" atau baik dan murah.
Untung, salah satu pedagang sayur dan buah yang selama ini berjualan di Pasar Bitingan Kudus menyambut positif adanya Pasar Saerah karena tempatnya lebih nyaman dan tidak lagi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
"Bahkan, kios untuk berjualan juga ada atapnya. Berbeda ketika berjualan di halaman Pasar Bitingan tanpa ada atap, sehingga ketika musim hujan tidak perlu membuat atap sementara," ujarnya.
Baca juga: Disdagperin Boyolali pantau harga beras di pasar dijual Rp14.000 perkg
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB