Pemkab: Kenaikan harga beras dan gula di Pati masih dalam batas wajar
Jumat, 22 September 2023 8:28 WIB
Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro bersama sejumlah pihak melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional, Kamis (21/9/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Pati.)
Pati, Jawa Tengah (ANTARA) - Penjabat Bupati Pati, Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro memastikan bahwa kenaikan harga sejumlah komoditas pokok masyarakat, seperti beras dan gula masih dalam batas yang wajar.
"Hasil pantauan di Pasar Sleko dan Pasar Puri Baru harga komoditas beras dan gula pasir cenderung ada kenaikan. Akan tetapi, masih dalam batas yang wajar," ujarnya ketika melakukan pantauan harga di Pasar Sleko dan Pasar Puri Baru bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pati serta sejumlah dinas terkait lainnya di Pati, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa beras medium rata-rata harganya bervariasi antara Rp13.000 per kilogram hingga Rp14.000/kg. Adapun beras yang premium berada pada kisaran harga Rp15.000/kg hingga Rp16.000 per kilogram dengan kenaikan berkisar Rp1.000/kg.
"Sementara harga komoditas lainnya, malah cenderung sedikit turun. Seperti pada bumbu dapur, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang harganya saat ini cenderung masih stabil," ujarnya.
Untuk harga bawang merah sebelumnya bisa mencapai Rp22.000/kg, kini turun menjadi Rp20.000/kg, komoditas bawang putih sebelumnya bisa mencapai Rp38.000/kg, kini turun menjadi Rp36.000/kg. Sedangkan cabai juga turun, seperti cabai merah besar keriting awalnya dijual Rp28.000/kg, kini turun menjadi Rp25.000/kg.
Ia mengakui memang ada sedikit kenaikan akan tetapi prinsipnya tidak ada masalah karena masih dalam batas-batas yang wajar.
Setiap Jumat, imbuhnya, Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog mengadakan pasar murah, yang menjual beras medium dengan harga Rp10.800 per kilogram. Demikian halnya dengan gula yang dijual dengan harga di bawah harga pabrik.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati Hadi Santoso mengaku dalam sebulan terakhir, memang harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat memang mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh luas panen untuk cadangan pangan yang agak berkurang.
Baca juga: Pemkot Semarang lengkapi program "Pak Rahman" dengan mobil keliling
"Hasil pantauan di Pasar Sleko dan Pasar Puri Baru harga komoditas beras dan gula pasir cenderung ada kenaikan. Akan tetapi, masih dalam batas yang wajar," ujarnya ketika melakukan pantauan harga di Pasar Sleko dan Pasar Puri Baru bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pati serta sejumlah dinas terkait lainnya di Pati, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa beras medium rata-rata harganya bervariasi antara Rp13.000 per kilogram hingga Rp14.000/kg. Adapun beras yang premium berada pada kisaran harga Rp15.000/kg hingga Rp16.000 per kilogram dengan kenaikan berkisar Rp1.000/kg.
"Sementara harga komoditas lainnya, malah cenderung sedikit turun. Seperti pada bumbu dapur, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang harganya saat ini cenderung masih stabil," ujarnya.
Untuk harga bawang merah sebelumnya bisa mencapai Rp22.000/kg, kini turun menjadi Rp20.000/kg, komoditas bawang putih sebelumnya bisa mencapai Rp38.000/kg, kini turun menjadi Rp36.000/kg. Sedangkan cabai juga turun, seperti cabai merah besar keriting awalnya dijual Rp28.000/kg, kini turun menjadi Rp25.000/kg.
Ia mengakui memang ada sedikit kenaikan akan tetapi prinsipnya tidak ada masalah karena masih dalam batas-batas yang wajar.
Setiap Jumat, imbuhnya, Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog mengadakan pasar murah, yang menjual beras medium dengan harga Rp10.800 per kilogram. Demikian halnya dengan gula yang dijual dengan harga di bawah harga pabrik.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati Hadi Santoso mengaku dalam sebulan terakhir, memang harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat memang mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh luas panen untuk cadangan pangan yang agak berkurang.
Baca juga: Pemkot Semarang lengkapi program "Pak Rahman" dengan mobil keliling
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB