Kirab budaya haul Ki Ageng Singoprono di Boyolali
Minggu, 24 September 2023 20:36 WIB
Ratusan warga melakukan kirab budaya dalam rangka haul Ki Ageng Singoprono, di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (24/9/2023). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto .
Boyolali (ANTARA) - Ratusan warga menggelar kirab budaya gunungan hasil bumi dan apem menjadi agenda tahunan, dalam rangka haul Ki Ageng Singoprono, di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu.
Kegiatan kirab budaya dalam peringatan Ki Ageng Singoprono tersebut menurut cerita rakyat merupakan seorang tokoh masyarakat atau sering disebut Demang dan ulama penyebar Agama Islam di daerah Simowalen pada masa Kerajaan Mataram sekitar abad ke XVII.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Supana kirab tersebut diikuti oleh sekitar 600 orang terdiri dari 25 kelompok, seperti penunggang kuda, kereta, prajurit, gunungan hasil bumi dan apem, kiai dan berbagai kelompok lain.
Kegiatan kirab budaya yang menjadi agenda tahunan warga setempat tersebut dilaksanakan dari Balai Desa Nglembu hingga Gunung Tugel atau tempat Ki Ageng Singoprono dimakamkan.
Kegiatan kirab tersebut bentuk prosesi sebagai pelestarian sebuah budaya untuk mengenang Ki Ageng Singoprono yang melibatkan banyak masyarakat. Selain kirab ini, nanti akan dilaksanakan pengajian yang akan diikuti jamaah sekitar 3.000 orang.
"Kita akan berdoa bersama untuk mendoakan Ki Ageng Singoprono," katanya.
Menurut R. Surojo, seorang pegiat sejarah dan budaya Soloraya digambarkan Ki Ageng Singoprono adalah sosok yang sangat bijaksana dalam memimpin rakyatnya dan mengajarkan Agama Islam.
Selain itu, Ki Ageng Singoprono juga ahli di bidang pertanian hingga diberi julukan Syeh Jagung, karena berhasil mengimbau masyarakat untuk menanam jagung pada saat itu, hingga mencapai panen raya. Ki Ageng Singoprono juga merupakan pemimpin yang sederhana.
"Beliau ini, seorang yang sederhana, bijaksana, dan yang arif, serta dengan kearifan yang dibawa ini, dapat membawa keberkahan dari masyarakat, dan beliau juga menginspirasi bagi masyarakat Simo dan Sambi sehingga jasa beliau dikenal hingga sekarang," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Nglembu Sutoto menjelaskan kegiatan kirab budaya tersebut merupakan kerja sama antara Disdikbud Kabupaten Boyolali bersama Pemerintah Desa Nglembu. Ia mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena mempererat silaturahmi dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap tentu saja masyarakat damai, aman, sejahtera, dan sentosa, dengan adanya silaturahmi seperti ini, bergembira bersama juga akan menimbulkan semangat untuk ke depan lebih maju lagi," katanya. ***3***
Kegiatan kirab budaya dalam peringatan Ki Ageng Singoprono tersebut menurut cerita rakyat merupakan seorang tokoh masyarakat atau sering disebut Demang dan ulama penyebar Agama Islam di daerah Simowalen pada masa Kerajaan Mataram sekitar abad ke XVII.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Supana kirab tersebut diikuti oleh sekitar 600 orang terdiri dari 25 kelompok, seperti penunggang kuda, kereta, prajurit, gunungan hasil bumi dan apem, kiai dan berbagai kelompok lain.
Kegiatan kirab budaya yang menjadi agenda tahunan warga setempat tersebut dilaksanakan dari Balai Desa Nglembu hingga Gunung Tugel atau tempat Ki Ageng Singoprono dimakamkan.
Kegiatan kirab tersebut bentuk prosesi sebagai pelestarian sebuah budaya untuk mengenang Ki Ageng Singoprono yang melibatkan banyak masyarakat. Selain kirab ini, nanti akan dilaksanakan pengajian yang akan diikuti jamaah sekitar 3.000 orang.
"Kita akan berdoa bersama untuk mendoakan Ki Ageng Singoprono," katanya.
Menurut R. Surojo, seorang pegiat sejarah dan budaya Soloraya digambarkan Ki Ageng Singoprono adalah sosok yang sangat bijaksana dalam memimpin rakyatnya dan mengajarkan Agama Islam.
Selain itu, Ki Ageng Singoprono juga ahli di bidang pertanian hingga diberi julukan Syeh Jagung, karena berhasil mengimbau masyarakat untuk menanam jagung pada saat itu, hingga mencapai panen raya. Ki Ageng Singoprono juga merupakan pemimpin yang sederhana.
"Beliau ini, seorang yang sederhana, bijaksana, dan yang arif, serta dengan kearifan yang dibawa ini, dapat membawa keberkahan dari masyarakat, dan beliau juga menginspirasi bagi masyarakat Simo dan Sambi sehingga jasa beliau dikenal hingga sekarang," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Nglembu Sutoto menjelaskan kegiatan kirab budaya tersebut merupakan kerja sama antara Disdikbud Kabupaten Boyolali bersama Pemerintah Desa Nglembu. Ia mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena mempererat silaturahmi dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap tentu saja masyarakat damai, aman, sejahtera, dan sentosa, dengan adanya silaturahmi seperti ini, bergembira bersama juga akan menimbulkan semangat untuk ke depan lebih maju lagi," katanya. ***3***
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024