Logo Header Antaranews Jateng

157 peserta ramaikan Festival Film Anak Bangsa nasional di Kudus

Sabtu, 12 April 2025 20:10 WIB
Image Print
Konferensi pers Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 di Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) di Kudus, Sabtu (12/4/2025).  (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Balai Budaya Rejosari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 tingkat nasional untuk pertama kalinya dengan diikuti 157 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.

"Agenda Festival Film Anak Bangsa (FFAB) dengan mengusung tema 'Air Mata Air' ini selaras dengan visi dan misi Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR), yakni memberi ruang dialog seni dan budaya," kata Irianto Gunawan dari Balai Budaya Rejosari Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus saat konferensi pers di Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) di Kudus, Sabtu.

Sebuah sejarah baru dalam dunia perfilman Kabupaten Kudus yang menggelar Festival Film Pendek 2025 tingkat nasional pertama kali dengan tema “Air Mata Air”. Festival Film Anak Bangsa (FFAB) berlangsung sejak 1 Januari dan puncaknya malam penganugerahan 17 Mei 2025.

Apalagi, kata dia, Indonesia merupakan negara kaya dengan keberagaman budaya dan alam serta cerita-cerita rakyat yang penuh akan makna dan nilai-nilai kehidupan khususnya hubungan manusia dengan alam. Salah satu elemen yang esensial dalam kehidupan adalah air yang tak tergantikan untuk kebutuhan manusia.

Pentingnya tema ini juga terkait dengan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini, yakni krisis air dan dampak lingkungan yang semakin terasa. Perubahan iklim, polusi, serta pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan menjadi isu-isu global yang memerlukan perhatian dan kesadaran bersama.

Romo Leonardus Tri Purnanto, MSF dari RKBBR berharap adanya festival ini tidak hanya untuk merayakan karya-karya seni dan kreativitas, tetapi juga untuk menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pelestarian alam dan kesadaran lingkungan, yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

Cornel Innos dari GsT Productions berharap dengan berlangsungnya ajang FFAB 2025 ini dapat menjadi ruang kolaborasi komunitas-komunitas baik bagi penikmat dan pembuat film untuk mewadahi karya yang kemudian dapat diputar dan dikenang sehingga tak lekang oleh waktu.

“Para peserta diharapkan dapat mengeksplorasi tema dalam berbagai perspektif, baik itu terkait dengan isu-isu sosial, lingkungan hidup, maupun dalam ranah personal yang penuh kesan," ujarnya.

Melalui festival ini, pihaknya ingin mengajak para sineas muda dan pembuat film Indonesia untuk menggali potensi dengan pendekatan yang kreatif, unik, dan penuh makna.

Sementara itu, Melly Hana Septiana selaku koordinator tim Festival Film Anak Bangsa (FFAB) mengungkapkan dengan diselenggarakannya FFAB yang pertama dengan tema “Air Mata Air” dapat diikuti dari berbagai elemen dan latar belakang masyarakat serta berbagai daerah yang mengusung cerita-cerita lokal terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan maupun ekologi.

“Sehingga apa yang dirasakan dan dialami teman-teman di setiap daerah bisa tersampaikan. Dengan jangkauan yang lebih luas diharapkan dan menimbulkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan dan ekologi ke depannya," ujarnya.

Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 terbuka untuk seluruh sineas Indonesia, baik yang berpengalaman maupun pemula, yang ingin berbagi cerita melalui medium film pendek. Festival ini bertujuan untuk mengapresiasi keberagaman budaya dan cerita Indonesia melalui film serta memberikan platform bagi talenta muda dalam industri perfilman tanah air.

Festival ini tidak hanya akan menggelar pemutaran film, tetapi juga menyelenggarakan berbagai program seperti kompetisi film pendek, workshop kreatif, dan screening film di malam penganugerahan untuk membangun relasi dan kolaborasi antara para pelaku seni perfilman.

Adapun Kategori Penghargaan: FFAB 2025 akan memberikan penghargaan dengan total Rp32.500.000,00 dari berbagai kategori, yakni Film Pendek Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor/Aktris Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, Skoring Musik Terbaik, Penata Artistik Terbaik, dan Teaser Terbaik.

Selain itu, Festival Film Anak Bangsa 2025 diramaikan oleh Dewan Juri berskala nasional seperti sutradara Asa Jatmiko dari Kudus, Fanny Chotimah dari Surakarta, dan Rendra Bagus Pamungkas dari Jakarta.

Dari 157 peserta berasal dari 18 provinsi dan 63 kota di seluruh Indonesia yakni Bali, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Riau, Bandar Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta.

Puncak acara akan dilangsungkan di Balai Budaya Rejosari pada 17 Mei 2025. Dengan agenda workshop dan bedah film di siang hari dan malam penganugerahan di malam hari.






Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kudus sosialisasi perubahan aturan

Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025