Bawaslu Pekalongan gencarkan pengawas partisipatif Pemilu 2024
Minggu, 8 Oktober 2023 6:34 WIB
Petugas Badan Pengawas Pemilu Kota Pekalongan sedang memberikan kegiatan sosialisasi pada pelajar sekolah menengah atas di Pekalongan. (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus menggencarkan pengawas partisipatif Pemilihan Umum 2024 dengan merangkul organisasi pemuda dan melakukan penandatanganan nota kesepahaman pada lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi dan sekolah menengah atas.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Pekalongan Miftachudin di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa dengan keikutsertaan generasi muda ini maka akan semakin banyak pula mereka ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pemilihan umum.
"Harapannya, dengan keterlibatan generasi muda ini dapat tercipta Pemilu 2024 yang bersih, damai, kondusif, dan menghasilkan pemimpin terbaik," katanya.
Menurut dia, dengan melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, nantinya pelajar dan mahasiswa digandeng untuk tidak abai terhadap tahapan pemilu yang berlangsung sehingga bisa ikut memberikan pengawasan dan melaporkannya pada Bawaslu jika terdapat dugaan pelanggaran.
"Kami berupaya melakukan pengawasan ketat agar tidak terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024," katanya.
Terkait dengan tahapan pencermatan daftar calon tetap (dct) bakal calon legislator yang telah berakhir pada 3 Oktober 2023, ia mengatakan memang ada beberapa pergantian bakal caleg sehingga diberikan beberapa rekomendasi.
Namun, kata dia, hal tersebut sudah selesai dan tidak ada masalah hingga tahapan berakhir.
"Selanjutnya, usai tahapan pencermatan daftar calon tetap, ada verifikasi administrasi utamanya bagi calon pengganti yang diajukan partai politik. Selama tahapan ini berlangsung, kami melakukan pengawalan secara detail dan teliti agar tidak ada kesalahan dan pelanggaran," katanya.
Baca juga: Netralitas ASN sebelum masa kampanye jadi sorotan Bawaslu
Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Pekalongan Miftachudin di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa dengan keikutsertaan generasi muda ini maka akan semakin banyak pula mereka ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pemilihan umum.
"Harapannya, dengan keterlibatan generasi muda ini dapat tercipta Pemilu 2024 yang bersih, damai, kondusif, dan menghasilkan pemimpin terbaik," katanya.
Menurut dia, dengan melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, nantinya pelajar dan mahasiswa digandeng untuk tidak abai terhadap tahapan pemilu yang berlangsung sehingga bisa ikut memberikan pengawasan dan melaporkannya pada Bawaslu jika terdapat dugaan pelanggaran.
"Kami berupaya melakukan pengawasan ketat agar tidak terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024," katanya.
Terkait dengan tahapan pencermatan daftar calon tetap (dct) bakal calon legislator yang telah berakhir pada 3 Oktober 2023, ia mengatakan memang ada beberapa pergantian bakal caleg sehingga diberikan beberapa rekomendasi.
Namun, kata dia, hal tersebut sudah selesai dan tidak ada masalah hingga tahapan berakhir.
"Selanjutnya, usai tahapan pencermatan daftar calon tetap, ada verifikasi administrasi utamanya bagi calon pengganti yang diajukan partai politik. Selama tahapan ini berlangsung, kami melakukan pengawalan secara detail dan teliti agar tidak ada kesalahan dan pelanggaran," katanya.
Baca juga: Netralitas ASN sebelum masa kampanye jadi sorotan Bawaslu
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024