Gunakan ampas tahu untuk pakan ikan, mahasiswa UNS raih juara
Rabu, 11 Oktober 2023 7:00 WIB
Tiga mahasiswa dari Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UNS yang berhasil Kompetisi Business Kreatif Infinite Entrepreneurship 2023 di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Humas UNS
Solo (ANTARA) - Tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dari Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) berhasil meraih juara pada kompetisi bisnis dengan mengangkat ide pembuatan produk pakan ikan dari limbah ampas tahu.
Salah satu mahasiswa Adelia Yuniati di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan selain ampas tahu, bahan baku yang juga digunakan yakni limbah ikan dengan bahan tambahan berupa tepung darah dan duckweed.
Ia mengatakan tujuan diangkatnya ide tersebut untuk menekan harga pakan ikan, khususnya di Indonesia karena pada saat ini pakan ikan cenderung mahal dengan kandungan protein yang standar.
"Sementara ide yang kami usung dapat menekan harga dengan kandungan protein yang tinggi. Hal ini karena kandungan limbah ikan yang dapat menaikkan nilai protein," katanya.
Alasan lain diangkatnya ide tersebut, dikatakannya, karena limbah ampas tahu sangat banyak sehingga mereka ingin mendukung gerakan anti food loss and waste (FLW).
"Tidak hanya itu, tingginya angka stunting karena kurangnya konsumsi protein menjadi dasar adanya pelet ikan untuk meningkatkan kandungan protein dari pakan ikan yang nantinya akan menaikkan kandungan protein pada ikan," katanya.
Sementara itu, Adelia bersama dua mahasiswa lain Afrianto Bayu Setyono dan Priyanka Khansa Insyira berhasil meraih juara 2 pada Kompetisi Business Kreatif Infinite Entrepreneurship 2023.
Kompetisi rencana bisnis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) beberapa waktu lalu tersebut diikuti oleh 45 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Kami tidak menyangka karena proses seleksinya sangat panjang. Harapannya kami bisa mengikuti kompetisi-kompetisi lain," katanya.
Salah satu mahasiswa Adelia Yuniati di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan selain ampas tahu, bahan baku yang juga digunakan yakni limbah ikan dengan bahan tambahan berupa tepung darah dan duckweed.
Ia mengatakan tujuan diangkatnya ide tersebut untuk menekan harga pakan ikan, khususnya di Indonesia karena pada saat ini pakan ikan cenderung mahal dengan kandungan protein yang standar.
"Sementara ide yang kami usung dapat menekan harga dengan kandungan protein yang tinggi. Hal ini karena kandungan limbah ikan yang dapat menaikkan nilai protein," katanya.
Alasan lain diangkatnya ide tersebut, dikatakannya, karena limbah ampas tahu sangat banyak sehingga mereka ingin mendukung gerakan anti food loss and waste (FLW).
"Tidak hanya itu, tingginya angka stunting karena kurangnya konsumsi protein menjadi dasar adanya pelet ikan untuk meningkatkan kandungan protein dari pakan ikan yang nantinya akan menaikkan kandungan protein pada ikan," katanya.
Sementara itu, Adelia bersama dua mahasiswa lain Afrianto Bayu Setyono dan Priyanka Khansa Insyira berhasil meraih juara 2 pada Kompetisi Business Kreatif Infinite Entrepreneurship 2023.
Kompetisi rencana bisnis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) beberapa waktu lalu tersebut diikuti oleh 45 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Kami tidak menyangka karena proses seleksinya sangat panjang. Harapannya kami bisa mengikuti kompetisi-kompetisi lain," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024