Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan antisipasi potensi bencana yang terjadi di musim kemarau, terutama kebakaran yang saat ini marak terjadi diberbagai daerah, termasuk Provinsi Jawa Tengah.

"Kemarin kami sudah diberikan arahan oleh pak Pj Gubernur Jawa Tengah (Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Red.). Kebakaran banyak terjadi di Jateng, kami akan intens sekali untuk penanggulangan bencana kebakaran," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan, beberapa hal yang menjadi perhatian yakni penambahan hidran, perbaikan hidran yang rusak, serta penertiban berbagai hal yang berpotensi mengganggu akses petugas pemadam kebakaran saat akan melakukan pemadaman.

"Seperti gapura yang menghalangi damkar, kesiapan alat damkar. Itu nanti kami tindak lanjuti penanggulangan bencana karena kemarau panjang," katanya.

Selain itu, ia juga sudah menerima wacana pembuatan ground tank atau penampungan air dalam tanah. Langkah tersebut dilakukan agar penanganan bencana kebakaran makin optimal.

Ia mengaku, sudah mendapatkan laporan evaluasi akibat bencana kebakaran yang terjadi dalam 1-2 pekan sebelumnya itu. Alasan itulah yang membuat dirinya mendukung upaya penambahan hidran dan ground tank seperti yang diusulkan oleh Damkar Surakarta.

Sementara itu, meski langkah antisipasi terus dilakukan, ia berharap bulan depan sudah mulai turun hujan sehingga bisa mengurangi kondisi kering.

"Saat ini kan sudah mulai mendung juga," katanya.

Terkait hidran, Kepala Damkar Kota Surakarta Sutarjo menyatakan  pihaknya mencatat dari 102 hidran yang ada di Solo, 53 hidran di antaranya hilang dan rusak. Kondisi tersebut berpotensi menghambat kelancaran Damkar Surakarta dalam penanganan bencana kebakaran.

"Hidran dan ground tank perlu, khususnya di pemukiman padat yang sulit dimasuki armada kami. Kemudian armada high pressure paling tidak punya satu dulu agar menambah jangkauan petugas di lapangan," katanya.

Selain itu, menurut dia tambahan personel juga diperlukan untuk memperbanyak petugas jaga yang ada di masing-masing pos damkar.