Semarang (ANTARA) - Masa pensiun merupakan keniscayaan yang akan dialami setiap orang yang bekerja sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN). 

Namun demikian, terdapat banyak ASN yang tidak melakukan persiapan menjelang pensiun yang baik, akibatnya pada saat memasuki masa pensiun banyak dari mereka yang mengalami post power syndrome.

Untuk menanggulangi hal itu, Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah memberikan Pelatihan dan Sosialisasi Keahlian Kemandirian (Enterpreneurship) bagi Pegawai Calon Purnabakti, Senin (30/10) di aula Lapas Terbuka Kendal.

Kegiatan ini sendiri diikuti sebanyak 17 Pegawai di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah yang akan memasuki masa purna tugas periode tahun 2024.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng yang diwakili Kepala Divisi Administrasi, Hajrianor, menyebut pembekalan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan me-manage waktu luang, anggaran dan kebutuhan-kebutuhan selama pensiun. 

"Bapak dan ibu dapat mempersiapkan pensiun termasuk penyiapan aspek psikologis, kesehatan, maupun kegiatan yang akan dilakukan pada masa purna karya," ujar Hajrianor saat membuka kegiatan. 

Purnabakti, lanjut Hajrianor, bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan melainkan memasuki tahapan tujuan kehidupan yang lebih hakiki.

Untuk itu, dibutuhkan berbagai bekal pengetahuan maupun keterampilan termasuk di dalamnya pengetahuan berbagai tren usaha yang berkembang serta perencanaan pengelolaan keuangan.

"Bapak ibu juga dapat memaksimalkan hobi selama masa pensiun yang mungkin tertunda saat masa aktif bertugas," tuturnya. 

"Juga bagaimana menjaga pola hidup yang sehat, terus membina hubungan silaturahmi, dan yang paling utama, adalah pendekatan diri pada Tuhan Yang Maha Esa," tambahnya. 

Lebih khusus, pembekalan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal ini difokuskan pada bidang pengelolaan pertanian dan perkebunan. 

"Bersama mitra kerja dari Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal diharapkan dapat memberikan salah satu gambaran kesempatan dan peluang bisnis di bidang pertanian maupun perkebunan," tandas Hajrianor. 

Sementara itu, hadir sebagai narasumber dalam pelatihan kali ini Penyuluh Pertanian Lapangan, Pujiono, menyampaikan materi terkait pengelolaan pertanian sederhana dan aeroponik. 

Dalam paparannya, Pujiono menekankan manfaat sistem aeroponik yang pengaplikasikannya sederhana dan tidak membutuhkan tanah.

"Sistem aeroponik ini dapat dibuat di mana saja seperti di pekarangan rumah," ujarnya.

"Dapat dijadikan sebagai peluang usaha juga," tambah Pujiono.

Turut hadir Kepala UPT Pemasyarakatan Se-Keresidenan Semarangdan Kasubbag Kepegawaian Meivita Dewi. ***