Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memfasilitasi kurasi puluhan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa dipasarkan melalui retail modern.

Pelaksana Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Supriono di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa produk UMKM yang lolos tahap kurasi selanjutnya akan berkontrak langsung dengan pihak retail modern.

"Produk UMKM yang lolos seleksi kurasi akan dipasarkan melalui retail modern, bahkan, tidak menutup kemungkinan produk itu juga dipasarkan ke luar daerah," katanya.

Menurut dia, proses kurasi produk usaha mikro kecil dan menengah itu dilakukan secara ketat karena ada standar produk yang harus dipenuhi seperti cara penyajian, kelengkapan administrasi produk, hingga kemasan produk.

Proses kurasi produk, kata dia, menjadi salah satu syarat jejaring pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk bisa bermitra memasarkan produknya di retail modern.

"Kami berharap semua produk UMKM yang mengikuti kurasi bisa lolos. Misalnya, yang belum lolos maka hal itu bisa menjadi koreksi dari owner produk UMKM agar melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu dan kualitas produk," katanya.

Supriono mengatakan adapun pelaku UMKM yang mengikuti proses kurasi adalah mereka yang produknya sudah terdaftar perizinannya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, memiliki nomor Induk berusaha (NIB), dan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga.

Kurasi tersebut, kata dia, tidak hanya berlangsung pada hari ini saja namun nantinya produk-produk dari para pelaku UMKM akan di cek kelayakan oleh tim.

Hasil kurasi produk usaha mikro kecil dan menengah tersebut, kata dia, bisa diketahui sekitar 1 hingga 2 bulan untuk mengecek kualitas dan rasa sesuai kelayakan standar yang ditetapkan dari ritel modern yaitu PT Indomarco Prismatama.

"Pada kegiatan kurasi itu, kami juga melibatkan akademisi dari Universitas Islam Negeri Abdurahman Wahid Pekalongan untuk memandu proses label halal produk mereka," katanya.